SWARA DELI




Selasa, 30 Oktober 2012

KERUSUHAN BATANG TORU






Puluhan personel kepolisian berjaga saat berlangsungnya unjuk rasa menolak pemasangan pipa limbah perusahaan tambang emas yang digelar oleh warga, di Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumut, Selasa (30/10). Akibat unjuk rasa tersebut, satu unit mobil dan ruangan Polsek Batang Toru rusak diamuk massa, dan tiga kendaraan pribadi lainnya juga dirusak satu diantaranya dibakar.(dok)

PROTES JALAN RUSAK

Sejumlah pengendara melintas di dekat jalan rusak yang ditanami pohon, di Jalan Bunga Asoka, Medan, Sumut, Selasa (30/10). Ditanamnya pohon dibadan jalan tersebut sebagai bentuk protes warga, karena jalan dikawasan itu sejak sebulan terakhir rusak dan belum diperbaiki.(dok)

Senin, 29 Oktober 2012

670 Hektare Hutan Mangrove Dikuasai Pengusaha


Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Langkat, Sumatera Utara mensinyalir, ada sekitar 670 hektare hutan mangrove di kecamatan Tanjungpura, dikuasai pengusaha untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit.
“Kita sangat prihatin sekitar 670 hektare hutan mangrove dikuasai pengusaha untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit,” kata anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Langkat, Arbai Fauzan di Stabat, Selasa.
“Penguasaan lahan mangrove tersebut, tanpa surat-surat yang jelas, malah bersengketa dengan masyarakat yang berada di desa Kuala Serapuh Tanjungpura,” katanya.
Hal itu sangat memprihatinkan, sehingga harus ada tindakan nyata di lapangan dari aparat terkait agar permasalahan hutan mangrove tersebut dapat diselesaikan secepatnya oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Langkat, maupun pihak provinsi.
Jika hal itu dibiarkan berlarut-larut, maka akan terjadi ketidak pastian hukum, dimana hutan mangrove beralih fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit, ujar Arbai.
Di kecamatan Gebang dan Secangang juga timbul masalah yang sama, sehingga ratusan hektare hutan mangrove telah beralih fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit.
“Pengalihan hutan mangrove itu tidak memberikan konstribusi besar, baik kepada nelayan seempat, maupun kepada Pemkab Langkat,” tegasnya.(a)

WWF Renovasi Rumah Adat Karo



Sejumlah anak-anak bermain disekitar rumah adat Karo yang tidak dihuni di desa Lingga Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo, Sumut. (dok)

World Monuments Fund (WMF), sebuah lembaga yang peduli terhadap kelestarian benda cagar budaya asal Amerika Serikat merenovasi sejumlah rumah adat masyarakat Karo yang terancam punah di Desa Lingga, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Direktur Penelitian dan Pendidikan WMF Erica Avromi di Medan, Senin, mengatakan setiap dua tahun sekali pihaknya melakukan renovasi terhadap benda-benda cagar budaya yang terancam punah di berbagai negara di dunia.
Selama ini sedikitnya sudah lebih dari 600 benda cagar budaya atau situs yang mereka renovasi. Pengerjaan renovasi juga melibatkan pemerintah negara setempat dan lembaga peduli kelestarian cagar budaya dari masing-masing negara.
Untuk tahun ini pihaknya mencatat ada sekitar 76 benda cagar budaya yang mendapat kesempatan untuk direnovasi dari beberapa negara, salah satunya adalah benda-benda cagar budaya di Desa Lingga yang memang keberadaanya sudah terancam punah karena kurangnya perawatan.
Beberapa benda cagar budaya yang direnovasi di Desa Lingga yakni dua unit rumah adat, satu unit jambur (bangunan tempat berkumpul), dan satu unit geriten (tempat penyimpanan hasil panen).
Anggaran yang disiapkan untuk merenovasi keempat unit bangunan tersebut sebesar 62 ribu dollar AS dengan waktu pengerjaan selama empat bulan.
“Kami berharap dapat merekonstruksi bangunan-bangunan tersebut sesuai dengan bentuk aslinya. Untuk itu tentunya dukungan dari masyarakat dan pemerintah setempat sangat kami butuhkan,” katanya.
Wakil Ketua Badan Warisan Sumatera (BWS) Dr Asmyta Surbakti mengatakan usulan untuk merenovasi bangunan cagar budaya di Desa Lingga tersebut ke WM membutuhkan waktu lebih dari satu tahun setelah melalui beberapa kali penelitian.
“Kita bangga karena bangunan cagar budaya di Desa Lingga itu akhirnya bisa masuk dalam proyek renovasi WMF. Apalagi mereka langsung melibatkan arsitek dari Jerman yang selama ini juga telah berpartisipasi dalam pengerjaan renovasi banguan bersejarah lainnya di beberapa negara,” katanya.(a)

GENG MOTOR.

Sejumlah anggota geng motor beserta sepeda motor milik mereka diamankan di Mapolsekta Medan Kota, Sumut, Senin (29/10). Polisi berhasil menangkap 14 anggota geng motor, tiga diantaranya terlibat tindak pidana perampokan dengan barang bukti 1 unit sepeda motor.(dok)

TOLAK RELOKASI


Sejumlah pedagang buku bekas membakar kayu dan ban bekas ketika berunjuk rasa di kawasan Lapangan Merdeka Medan, Sumut, Senin (29/10). Aksi tersebut untuk menolak rencana relokasi tempat mereka berdagang yang akan dijadikan lokasi parkir Terminal City Airport, jalur pengangkutan penumpang pesawat menuju ke Bandara Kualanamu. (dok)

Selesai, 900 Ribuan E-KTP di Deli Serdang

Kadis Kependudukan dan catatan Sipil Drs HM Ali Yusuf Siregar mengatakan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang telah menerima sekitar 900.000 Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) dari Jakarta dan pendistribusiannya masih terus berlangsung hingga saat ini di masing-masing kecamatan, sementara sisanya akan direkam secara reguler.
Bagi masyarakat wajib KTP yang belum merekam e-KTP diharapkan agar segera datang ke kantor camat masing-masing, karena waktu perekaman indentitas penduduk hanya tinggal satu bulan lagi, ujar Yusuf Siregar kepada wartawan di ruang kerjanya kemarin.
Menurut Yusuf Siregar, jumlah wajib KTP di Deli Serdang sekitar 1,3 juta yang tersebar di 22 kecamatan, sedangkan yang sudah terekam masih sekitar 900 ribu. Karena itu, Yusuf menghimbau kepada masyarakat wajib KTP untuk segera melakukan perekaman sebelum akhir batas waktu yang ditentukan.
Menjawab pertanyaan wartawan, Yusuf Siregar mengatakan bahwa bagi masyarakat yang belum bisa mengambil e-KTP karena sidik jarinya belum bisa terekam ulang, agar dapat bersabar.
Hal ini terjadi mungkin pada saat perekaman e-KTP ada salah satu sidik jari warga yang tidak terekam, sehingga saat mengambil e-KTP terjadi error. Kita harus maklum, karena jumlahnya banyak, bisa saja terjadi kesilafan pada saat itu, ujarnya seraya menjelaskan bahwa pihaknya sedang berkoordinasi ke Jakarta tentang masalah ini, sehingga diharapkan nantinya seluruh e-KTP yang sudah selesai dapat didistribusikan tanpa dipungut biaya. (A1).-

Jumat, 26 Oktober 2012

Ribuan Umat Muslim Sholad Idul Adha di Lubuk Pakam

 Ribuan umat muslim di Lubuk Pakam Deli Serdang dan sekitarnya melaksanakan Sholad Idul Adha 1433 H/Tahun 2012, Jumat (26/10) di Lapangan Segitiga Lubuk Pakam, yang diikuti Bupati Deli Serdang Drs H Amri Tambunan beserta keluarga, Wabup H Zainuddin

Mars beserta keluarga, Kapolres Deli Serdang AKBP Wawan Munawar, Staf Ahli, para Asisten, pimpinan SKPD, Kabag, Muspika Kecamatan Lubuk Pakam.Bertindak sebagai Imam yakni Qori dan Hafis Quran Sumut H Adenan Haris SAg dan sebagai khatib dari Pimpinan Majelis Taklim Sumut H Syamsudin Nur Sirait SAg, MPd. Dalam khutbahnya antara lain mengatakan ibadah Haji adalah pengorbanan terbesar dalam Islam, merupakan manifestasi ketundukan/ketaatan kepada Allah SWT yang memberikan fasilitas istimewa bagi orang-orang yang  melaksanakan ibadah Haji dengan niat yang lurus, hati yang bersih, pengorbanan, segala kesulitan yang dialami serta ibadah yang dilaksanakan dengan iklas yaitu, diampunkan dosanya dan dosa orang-orang yang dimohonkan, dikabulkan do’anya dan orang-orang yang dido’akannya.
Orang-orang yang mengerjakan Ibadah Haji menurut pandangan ilmu Tasawuf ketika irham adalah mematikan diri sebelum mati,memandikan diri sebelum dimandikan, memberi wangi-wangian sebelum dikafani, shalat sunnah irham sebelum dishalatkan dan berkumpul di Arafah seumpama berkumpulnya manusia nanti di padang mahsyar, karena arafah adalah maniatur padang masyar.
Syamsudin Nur Sirait juga menjelaskan bahwa peristiwa pelaksanaan qurban yang merupakan bukti kepatuhan/ketaatan dalam menjalankan perintah Allah SWT, mengorbankan ego (kepentingan diri sendiri) demi untuk memenuhi tugas atau pengabdian kepada Allah SWT, adalah makna hakiki demi unsur-unsur kesabaran. Seorang Ayah menyembelih anaknya sendiri, seorang ibu mengizinkan dan menyerahkan putranya sendiri untuk disembelih, Ismail sendiri seorang anak yang menyerahkan nyawanya untuk disembelih.Di balik kisah ini ada hikmah yang sungguh sangat luar biasa yang selayaknya kita jadikan panutan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT, sebagai upaya untuk meraih kesejahteraan dunia dan akhirat, ujarnya.
Usai melaksanakan Sholad Idul Adha dilanjutkan dengan  pelaksanaan penyembelihan 14 ekor hewan lembu Qurban di Kompleks Kantor Bupati Deli Serdang, serta open house di rumah dinas Bupati dan Wakil Bupati Deli Serdang.

Pemkab Sembelih 14 Ekor Hewan Lembu
            Pemerintah Kabupaten Deli Serdang mengurbankan 14 ekor hewan lembu pada Idul Adha 1433 H tahun ini. Penyembelihan qurban tersebut dilaksanakan di halaman kantor Bupati Deli Serdang di Lubuk Pakam usai sholat Idul Adha.Kabag Kemasyarakatan Setdakab M Taher Siagian didampingi staf Drs H Kholiluddin  Harahap menjelaskan Pemkab Deli Serdang melakukan penyembelihan  hewan qurban  di pelataran parkir Kantor Bupati.  Menurutnya, selain hewan Qurban dari Bupati Deli Serdang Drs H Amri Tambunan, panitia juga menyembelih 13 ekor lainnya yang berasal dari Wabup H Zainuddin Mars beserta  jajaran PNS di lingkungan Pemkab Deli Serdang. (jf).-

Selasa, 23 Oktober 2012

Sumut Agar Siapkan Dana Untuk Saham Inalum

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan 10 kabupaten/kota di sekitar kawasan Danau Toba diharapkan dapat mengumpulkan dana untuk memiliki saham di PT Indonesia Asahan Aluminium yang akan diambil alih pada 2013.
“Pemprov Sumut harus mengoordinasikan itu,” kata Ketua DPRD Sumut Saleh Bangun di Medan, di Medan, Selasa.
Menurut dia, Pemprov Sumut dan 10 kabupaten/kota di sekitar kawasan Danau Toba harus memiliki persiapan agar memiliki saham dalam pengelolaan PT PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) yang akan diambil alih pemerintah.
Salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah penyiapan dana untuk mendapatkan saham di perusahaan peleburan aluminium yang berada di Kabupaten Batubara tersebut.
Selain untuk memperbesar peluang kepemilikan saham, penyiapan dana tersebut juga diperlukan untuk menentukan besaran saham yang dimiliki dalam pengelolaan Inalum nantinya.
“Jadi, (sahamnya) tidak harus sama. Siapa yang lebih banyak (menyiapkan dana), dia yang lebih besar (mendapatkan saham),” katanya.
Ia mengatakan, kepemilikan saham dalam pengelolaan Inalum tersebut sangat diperlukan untuk meningkatkan pembangunan di Sumut dan 10 kabupaten/kota di sekitar kawasan Danau Toba.
Secara institusi, pihaknya telah membentuk panitia khusus (Pansus) untuk membantu Pemprov Sumut dan 10 kabupaten/kota di sekitar kawasan Danau Toba dalam mendapatkan saham tersebut.
“Kita membentuk pansus supaya mendapatkan saham,” kata politisi Partai Demokrat itu.
Menurut catatan, pemerintah akan mengambil alih operasional PT Inalum pada 2013 dari konsorsium perusahaan Jepang yang tergabung dalam Nippon Asahan Aluminium (NAA).
Atas rencana itu, Pemprov Sumut dan 10 kabupaten/kota di sekitar kawasan Danau Toba yakni Kabupaten Simalungun, Karo, Samosir, Tapanuli Utara, Toba Samosir, Asahan, Batubara, Dairi, Humbang Hasundutan, dan Kota Tanjung Balai berupaya mendapatkan saham.(A)

Senin, 22 Oktober 2012


PENJUAL BUNGA.
Sejumlah pedagang menunggu pembeli bunga yang dijual Rp 5.000 - Rp 20.000 (tergantung jenis) di Brastagi, Karo, Sumut, Sabtu. Bunga berbagai jenis tersebut umumnya digunakan untuk acara adat dan keagamaan.(dok)

Ratusan Warga Patumbak Blokir Jalan



Ratusan warga Pasar IV Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deli Serdang melakukan aksi pemblokiran jalan memprotes atas rusaknya jalan yang dibuat truk cold diesel pengangkut tanah galian C di kawasan tersebut.

Aksi pemblokiran yang dilakukan dari pagi hingga siang ini, membuat ekonomi di kawasan itu lumpuh dan terlihat sejumlah anak sekolah dan warga berjalan kaki karena warga yang protes tidak mengizinkan satu kendaraan pun melintas.

Nurul (38) warga mengatakan aksi solidaritas ini dilakukan untuk meminta kepada pemerintah segera memperbaiki jalan ini, apalagi sudah satu tahun rusak sehingga menyebabkan debu tebal dan rusaknya kendaraan warga yang melintas.

"Kalau hujan, jalanan seperti kubangan kerbau dan musim panas debu tebal beterbangan sehingga membuat dampak bagi kesehatan warga," katanya.

Dia menjelaskan, rusaknya jalanan sepenjang 10 KM ini disebabkan banyaknya truk cold diesel yang melintas melewati muatan tonase, apalagi ini merupakan jalan satu-satunya menghubungkan kota Medan dengan Deliserdang.

Sambung Nurul, protes warga bukan hanya kali ini tapi sudah dilakukan berkali-kali dan pemerintah tidak perduli, makanya kali ini kami melakukan pemblokiran jalan.

"Kalau pemerintah tidak perduli, kami tidak akan membuka jalan. Yang penting bagaimana jalan bisa diperbaiki," pintanya.

Hal senada juga disampaikan, Vivi (28) Warga lainnya menambahkan, warga di empat desa sebelumnya sudah berkumpul dan merapatkan barisan agar meminta dan mendesak pemerintah memperbaiki jalan, surat aja sudah dilayangkan dan pemerintah sudah melakukan peninjauan tapi sampai sekarang belum ada perbaikan.

"Kalau memang pemerintah tidak perduli terhadap jalan ini, pemblokiran akan terus dilakukan," ancamnya. Sementara itu, Camat Patumbak Khairul S Siregar menyatakan rusaknya jalan ini disebabkan truk yang melintas melebihi muatan, apalagi bukan satu atau dua truk yang melintas tapi puluhan karena di kawasan ini terdapat banyak galian C.

"Saya sudah himbau warga agar menghentikan pemblokiran karena akan berdampak pada ekonomi di desa ini, selain itu kasihan warga yang tidak bisa menggunakan transportasi karena tidak diizinkan melintas," jelasnya.

Berdasarkan pantauan , ratusan warga yang memblokir jalan menghadang truk cold diesel yang akan melintas dan memaksa belasan anggota kepolisian dari sektor Patumbak kembali karena ingin membubarkan pemblokiran warga.

Aksi pemblokiran berhenti setelah pemerintah kecamatan melakukan negoisasi dan berjanji akan menyampaikan persoalan ini ke Bupati Deliserdang dan warga pun akhirnya membubarkan diri.(*)

Fly Over Simpang Pos Rp92 M

Fly over (jalan layang) Simpang Pos segera dibangun dan saat ini menurut pantauan di lapangan sedang berbenah-benah. Camp kontraktor sedang dibangun  dan pohon pelindung di sepanjang ringroad sudah ditebangi sementara ganti rugi tanah dan bangunan segera dituntaskan. Pihak Kementerian PU menganggarkan Rp92 Miliar untuk pembangunan fly over yang ditujukan mengurai kemacetan arus lalu lintas di sekitar Simpang Pos Padang Bulan.

Sementara itu, persimpangan Jalan Tritura dan Jalan SM Raja Medan Amplas ditata dengan memperlebar lahan agar meminimalisasi kemacetan, pembangunan perlebaran persimpangan ini adalah merupakan satu paket dengan pelebaran Jalan Tritura yang sudah lama diprogramkan dan baru kali ini dapat kita wujudkan, pembangunan persimpangan ini langsung ditinjau  Walikota Medan Drs H Rahudman Harahap MM.

Pelebaran persimpangan ini sudah lama diprogramkan Pemerintah Kota Medan, dan ini merupakan satu paket dengan pelebaran Jalan Tritura. Nantinya persimpangan ini akan ditata dengan sebaiknya, sehingga nantinya tidak memacetkan lalulintas, selain itu juga akan difasilitasi dengan lampu jalan, lampu hias, serta lampu penerangan pada malam hari.
             “ Pemerintah Kota Medan sudah lama mengupayakan ini kira-kira ada sepuluh tahun, sekarang ini baru bisa kita bebaskan, dan ini akan kita jadikan jalur yang tidak memacetkan, sehingga jalan ini nantinya memiliki persimpangan  yang lebar, dan akan difasilitasi dengan lampu jalan dan lampu hias, “ ujar Rahudman.
           Menurutnya, pembangunan pelebaran persimpangan Jalan Trutura-Jalan SM Raja ini diharapkan selesai tahun ini,  dengan pelebaran persimpangan ini nantinya arus lalulintas dapat lancar, tidak lagi sempit seperti sekarang ini, sehingga utilitas lalulintas di Kota Medan dapat memadai.
          “ Diharapkan pembangunan pelebaran persimpangan ini selesai tahun ini, dan dengan pelebaran persimpnagan ini kiranya dapat memperlancar arus lalulintas yang selama ini persimpangan begitu sempit, “ ungkapnya.(p)


Perkusi Karo Terkecil di Dunia

Dosen Universitas Medan ( Unimed ) Ben M Pasaribu menyatakan,perkusi terkecil di dunia terdapat pada alat musik tradisional Karo. Pernyataan tersebut mengejutkan banyak pihak,sebab pakar musik ini menyampaikannya tanpa melalui penelitian.Namun dalam berbagai kesempatan sebagai pembicara,Ben memberikan argumentasi berdasarkan pengalamannya melanglang buana ke berbagai belahan dunia.

Perkusi mini tersebut berukuran 15 centimeter terbuat dari kayu ingul.Wujudnya persis seperti gendang yang ada di etnis lain di Indonesia,bagian atas dan bawah ditutup dengan lembaran kulit napuh ( sejenis hewan liar yang masuk dalam keluarga kancil) .Kedua sisi yang menutup gendang tersebut saling berhubungan dengan pengikatnya yang terbuat dari kulit sapi berbentuk tali.

Penggunaan perkusi (gendang ) terkecil tersebut biasanya sebagai penyeimbang ritem padan ansambel gendang lima sendalanen.Disebut gendang lima sendalanen atau lima sejalan karena saat digunakan,sekaligus tampil lima alat musik.Kelimanya adalah gendang indung,gendang anak,sarune,gong kecil dan gong besar.Sebelum alat musik modern elektone tunggal merajai hajatan etnis Karo,inilah yang sering muncul di komunitasnya, baik di Tanah Karo , Deliserdang , Langkat , Medan dan beberapa daerah lainnya. Untuk hajatan adat yang berlangsung di kalangan etnis Karo,peranan gendang lima sendalanen ini cukup kuat.Suasana suka atau duka sering menjadi sempurna manakala alat musik tradisional tersebut hadir.Istilah bebasnya, menjadi gambaran status sosial. Terkecil

Ben M Pasaribu menilai, perkusi terkecil ini merupakan stimulan ( perangsang ) yang sangat bermakna bagi perjalanan musik tradisional Karo.Artinya , dapat memberikan apresiasi kepada instrumen musik daerah ini, dan membuka cakrawala pemikiran generasi muda menggeluti seluruh alat musik tradisi yang ada di Sumatera Utara.

Katanya, asset etnis Karo berupa perkusi terkecil ini kekeyaan yang tidak dimiliki etnis lain di dunia.Hal ini membuktikan karya dan karsa leluhur Batak memiliki kemampuan yang setara dengan bangsa lain di jagat raya. " Pihak pemerintah mesti melakukan kebijakan untuk pelestariannya,"katanya.

Harapan Ben, merebaknya musik digital dengan segala kemudahannya tidak membuat musik tradisional "terhimpit".Peran serta budayawan , musisi , akademi serta lembaga lain cukup mendesak untuk menggairahkan apresiasi kepada warisan leluhur,"katanya.(Posted )

Asset Tambar Malem

Sebutan “ Tambar Malem ” yang arti bebasnya sejuk ikon khas di kalangan budaya Karo.Marga – marga yang bergabung disana turunan merga Peranginangin yang kerap muncul adalah Bangun , Pinem , Keliat , Singarimbun dan Sebayang.

Generasi ini juga melahirkan sejumlah nama yang sangat dikenal masyarakat.Catatan yang ada di blantika seni daerah Karo,nama Bengkel Pinem adalah tonggak sejarah yang tak dapat dipandang remeh pada tahun 60-an.

Meski bertempat tinggal di luar Tanah Karo atau tepatnya di Tiga Lingga Dairi , namun perhatiannya kepada dunia seni cukup merakyat ke seantero negeri ini.Seni nyanyi dan tari perkolong - kolong yang digelutinya kala itu,sebagai primadona pertunjukan yang sangat merakyat.

Satu demi satu generasi “tambar malem” hadir memperlihatkan jati dirinya.Sebut saja Timbangen Perangin-angin yang sempat dicap pengganti Bengkel Pinem. Ada catatan mahal yakni,ketika panitia mementaskan pasangan Bengkel Pinem – Salam Br Tarigan serta Timbangen Peranginangin – Ramai Br Ginting.Sebuah potret tontonan yang sangat mahal dan jarang terjadi.

“Tambar Malem” selanjutnya mencuat juga di blantika musik modern baik sebagai penyanyi , pemusik atau pencipta lagu.Sebut saja Hendry Bangun , Darmi Peranginangin , Samion Pinem , Pinta Bangun dan Raja Edward Sebayang.

Menyebut nama – nama diatas berarti mesti melirik tonggak sejarah seni modern etnis Karo.Hendry Bangun yang kini PNS Pemkab Karo pernah bergabung di Riamor Band Batukarang , almarhum Darmi Peranginangin yang sangat sederhana itu melahirkan tembang melankolis yang sukar dicari tandingannya.Ingat lagu “Belo La Ertangke “ atau “ Ula Salahi Si Laersalah “ ?.Itu sebagian diantara karyanya.

Samion Pinem , satu diantara marga Pinem yang melejit lewat bendera kelompok musik “ Bengkel Junior ”.Kelompok ini kuat dalam pemilihan lagu pop dengan lead saxsophone.Lagu yang abadi dari kelompok ini diantaranya berjudul “Ngerondong”

Ada lagi generasi “ Tambar Malem “ yang sangat minimalis dalam pemanfaatan musik di awal karirnya.Dia adalah Pinta Bangun yang kondang dengan karyanya bertajuk “ Pengadilan Ngena Ate “ .

Lain lagi Raja Edward Sebayang.Karyanya cukup deras degan label bendera KES 21,diantaranya “Ketak-ketak Lau Bampu”.Selain mencipta ia juga bernyanyi dalam setiap album rekamannya.

Masih ada lagi catatan lain semisal Asmani Peranginangin,Panca Sebayang dan Faisal Peranginangin.Masing – masing pernah menorehkan karyanya di benak penggemar lagu daerah Karo.

Juga,bergantian muncul nama penyanyi top “Tambar Malem” diantaranya Arus Peranginanin , Maria Magdalena Br Keliat , Sri Malem Br Bangun , Erwina Br Bangun , Simson Bangun , John Lewi Keliat serta Netty Vera Br Bangun.Seluruhnya tampil dengan tatanan karya serta sosok yang unik dan spesial.

Sayangnya , di jalur karir skala nasional “Tambar Malem” cuma mampu melahirkan seorang Tio Fanta Pinem. Ija … “Tambar Malem “ ndai kurang ? (Posted )

“Tiga Delitua” , Inikah Bukti Keperdulian Itu ?


Awal terbentuknya “kabinet Amri Tambunan – Yusuf Sembiring (alm)” di Pemkab Deliserdang , putra terbaik di sekitara Delitua terbilang banyak menempati posisi eksekutif dan legislative.Disamping Yusuf Sembiring ada Elia Tarigan, Sabar Bangun, ,Sabar Ginting ,Hormat Tarigan , Naek Tarigan (alm sempat jadi Ketua DPRD Deliserdang ) dan Ricky Nelson Barus.

Mencuat harapan warga atas kepada putra – putra pilihan itu, hal ini dibuktikan melalui pemilihan angggota legislative yang menempatkan nama – nama itu di benak warga.Meski aba – aba ketidakbenaran janji kampanye menerawang pada warga sekitarnya , namun harapan minimal tetap disampaikan.

“Janji kampanye sudah lagu wajib tak bakal terpenuhi.Tetapi kalaulah tiga Delitua ( pasar tradisional Delitua – red }ini dapat dibenahi seperti daerah lain , hal itu sebuah mujizat , “ ujar seorang pedagang buah.

Kini (Oktober tahun 2008 ) masa bakti putra – putra terbaik yang diharapkan mampu memperjuangkan harapan warga bakal habis.Seperti biasanya , bakal ada pengulangan janji menjelang pemilihan , apakah itu pada Pilkada Bupati , DPR,DPRD atau DPD.Diyakini saat itu bakal banyak yang perduli dengan Tiga Delitua.Faktanya , kawasan itu tetap pasar paling semrawut se-Deliserdang.Inikah keperdulian itu ?


-----------


Beberapa bulan lalu sekira 9 rumah toko dilalap si jago merah di pusat kota kecil ini.Namun aktifitas warga tidak berkurang dalam kondisi tahun lalu , sempit ,kumuh dan macet.Hari Kamis itu, kesibukan di kota kecil Delitua sangat berarti.Maklum ketika itu merupakan hari pekanan, sehingga sebutan “Tiga Delitua” berkembang sampai kini.Dalam bahasa Karo “tiga “ berarti pekan.

Seorang ibu sibuk mematut sayur – mayor dagangannya.Hasil bumi yang baru saja diboyong dari desa tersebut mesti dijadikan uang demi kebutuhan hidup sehari – hari.Apalagi sebentar lagi si Ucok anaknya masuk sekolah, tentu perlu dana.Tak perduli apakah lokasi dagangannya sangat dekat dengan badan jalan atau bersebelahan dengan kekumuhan arealnya.

Semuanya berjalan normal sejak puluhan tahun silam. Seakan menjadi tradisi tanpa masalah disana,kecuali pendatang yang melintasi kawasan ini.Minimal setengah jam,waktu yang diperlukan melintasi daerah macet tersebut.

Kondisi ini mestinya berangsur berganti pencerahan.Alasannya, tokoh – tokoh eksekutif dan legislative Deliserdang muncul di seputaran daerah ini. Tetapi tak perlu banyak berharap , cukup kondisi ini dijadikan kado HUT Deliserdang tahun 2008.

Pasar (pajak) tradisional tampaknya masih menjadi daya tarik tersendiri dari Pemkab Deliserdang dalam hal pendapatan asli daerah (PAD).Hal ini dapat dilihat dari masih dipertahankannya system restribusi terhadap pedagang yang ada di sejumlah kawasan,khususnya ibukota kecamatan.Sebaliknya penataan lingkungan sentra perekonomian rakyat ini masih sangat minim dari kucuran dana pembangunan.Tengok saja kawasan Delitua.

Ibukota kecamatan Delitua, posisinya selalu dikaitkan dengan kota satelitnya Medan.Jarak tempuh sekira limabelas menit dari Kota Medan merupakan potensi yang memikat bagi kegiatan perekonomian.Posisi strategis yang dimiliki juga didukung kawasan penyangga dari Kecamatan Biru-biru,Patumbak,Talunkenas,Tigajuhar dan Namorambe.Seluruhnya memilih kota Deitua sebagai sumber motivasi geliat ekonomi masyarakat.

Potensi tersebut menjadikan kota kecil ini sarat dengan beban.Kecuali pedagang dari beragam latar belakang sebagai penghuni rutin ,sektor lain juga bergairah.Misalnya sektor jasa,transportasi serta lapangan kerja.Tidak heran kalau setiap hari pemandangan seputar kesibukan semua komponen ini tampil ke depan seakan bersinggungan satu dengan lainnya.

Sejak dinihari geliat perekonomian masyarakat dimulai disini.Petani memboyong hasil sawah dan ladangnya untuk ditawarkan kepada pedagang perantara.Sepanjang satu kilometer pusat kota kecil ini dipenuhi aktifitas tawar menawar.Seakan tidak berbeda dengan pusat pasar di kota Medan,semuanya berlangsung dalam kesehariannya.

Selama 24 jam Delitua hidup dari kegiatan tanpa henti.Siang hari daerah penyangga tadi hilir mudik mendapatkan keperluan sembilan bahan pokok (Sembako) atau melakukan transaksi jual beli.Pasar (pajak) yang tadinya digunakan menampung proses itu tidak mampu memenuhi praktik kesibukan masyarakat.Badan jalan sebagai alternatif termudah dan termudah menjadi sasaran utama melakukan kegitan.

Tidak heran kalau disebutkan problem lanjutan juga bermula dari aktifitas yang meluber tersebut.Lahan yang sempit ditambah peningkatan jumlah aktifitas masyarakat menumpuk jadi satu sekaligus memunculkan problem baru pula.Jalanan menjadi sesak dan sukar dilintasi,alat transportasi dari kawasan penyangga terganggu dalam gerakan, demikian juga transportasi jarang pendek melengkapi kesumpekan.

Kondisinya tetap bertahan bersama meningkatny keperluan hidup masyarakat.Kondisi yang bias disebut jauh dari sentuhan modernisasi itu seakan dinikmati bebarengan dengan tuntutan hidup.Pedagang yang ingin mendapatkan keuntungan dagangannya melakukan apa saja yang dianggap menguntungkan termasuk menempati badan jalan.

Ini sangat dimaklumkan, sebab pembenahan saran perdagangan kian hari kian tidak terjamah pembangunan.Dapat juga dimaklumi bila dikaitkan dengan keuangan negara yang masih morat – marit yang tentunya menetapkan skala prioritas pembangunan sarana perekonomian rakyat ini.Semuanya menyatu dalam keseharian mengiringi status Delitua, yang “tua” dalam penantian pembangunan.

Sentra Perdagangan

Sentra perdagangan Delitua berada pada dua kelurahan, masing – masing Kelurahan Delitua Barat dan Timur.Asset kedua kelurahan itu selama ini modal dasar kesibukan perekonomian rakyat disana.Awalnya memiliki sistematika yang terjaga dan rapi.Seiring dengan populasi pertambahan pedagang dan segala kesibukannya serta merta berubah drastis.

Pasar (pajak) yang berada di Kelurahan Delitua Barat misalnya.Lods yang ada 3 unit bagunan seluas 2.100 meter,kios 40 unit berada pada lahan seluas 800 meter dengan ruang terbuka sekira 4.000 meter.Sarana bangunan relatif baik dengan kondisi rehab dan permanen.

Kelurahan Delitua Timur diisi 2 unit bangunan lods diatas lahan seluas 1.000 meter,kios 49 unit dengan dukungan lahan sekira 980 meter dan ruang terbuka 700 meter.Kondisi bangunan rusak dan rawan gangguan bencana.

Modal dasar ini tidak mampu lagi memenuhi kemajuan perekonomian rakyat.Problem tersebut diperparah lagi dengan ancaman perubahan kebijakan kepemilikan lahan.Khusus dikaitkan dengan lahan milik Eks Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) yang kini berganti dengan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI).

Setidaknya proses tambahan bakal muncul manakala PT KAI ingin melakukan aktifitasnya kelak.Melihat kondisi yang lamban berkembang ini,pemodal kuat melakukan pengembangan kawasan perdagangan ke bagian lain kota kecil ini.Contohnya pembangunan besar – besaran rumah tokok yang dekat dengan kawasan baru di seputaran kantor Koramil sampai ke lingkungan masjid.

Pembangunannya sekarang cukup pesat.Sebagian yang sudah ditempati melakukan aktifitas perekonomian berupa sentra perdagangan otomotif,sekolah,pendidikan luar sekolah (BT-BTS BIMA),kursus komputer, bank serta swalayan.Alternatif ini menggairahkan kehidupan perekonomian rakyat.Meski demikian,dominan masyarakat pedagang bermodal lemah masih belum merasakan adanya pencerahan.

Kawasan primadona di pusat kota tetap saja incaran utama.Alasannya,kota ini berawal di seputar itu melalui praktik jual – beli setiap ”Tiga’ ( pekan ) yang ditetapkan pada hari Kamis.Ciri khas ini membuat Delitua tersohor kemana – mana sebagai penyedia komoditas pertanian,peternakan dan perkebunan.

“Tiga Delitua” sebutan yang kondang kemana – mana dari masyarakat tradisional sebelumnya.Kota ini dibuka tokoh masyarakat Karo yang kala itu bersikap dinamis terhadap masyarakat lainnya mulai dari Tionghoa,Jawa,Tapanuli atau keturunan India.Semua melebur diri dengan komunitas baru saling menghargai,mendukung dan saling menghormati.Historis ini dibuktikan pula dengan gagahnya berdiri masjid,kelenteng dan gereja di sekitar kota tersebut.


Pembenahan

Pembenahan tata kota,alterntif yang semestinya ditempuh demi perubahan wajah kota Delitua.Alasannya kota ini bakal berkembang menjadi sentra utama perdagangan alternatif di luar Medan.

Sekarang yang ditempuh dalam penataan kota dengan koordinasi sesama elemen agar mendapatkan solusi terbaik.Salah satunya adalah pembinaan pedagang serta pemilihan jalur lintas alternatif.Gunanya demi kenyamanan masyarakat mendapatkan pelayanan perdagangan.

Pantauan setiap hari Kamis,menunjukkan adanya volumen peningkatan perdagangan.Daya tarik pasar (pajak) Delitua sangat potensial mendukung aktifitas kehidupan, sehingga pedagang yang datang berfluktuasi setiap minggu.Hal itu juga berkaitan dengan kondisi lapangan yang terbatas dalam daya tampung.

Delitua makin berkembang pesat.Daya tarik perdagangannya salah satu potensi membuat volume peningkatannya berfluktuasi.Lebih dari itu masyarakatnya bakal menikmati kemajuan kesejahteraan yang berarti pula.

Kemarin , diumumkan pengerjaan rencana tata ruang kota ini dengan anggaran yang sangat minim.Uga ninta ?. (Oktober 2008 )
(Posted )

”World Contraception Day Journalistic Award 2008”


P R E S S R E L E A S E
BKKBN bekerja sama dengan Bayer Schering Pharma Mengumumkan Pemenang Program: Lomba Penulisan Jurnalistik ”World Contraception Day Journalistic Award 2008”
Jakarta, 23 Oktober 2008.

Bayer Schering Pharma bekerja sama dengan BKKBN mengumumkan pemenang program Lomba Penulisan Jurnalistik “World Contraception Day Award 2008”. Sebanyak 48 peserta dari 47 media nasional & lokal daerah turut serta dalam program tersebut. Naskah yang diikutsertakan merupakan artikel yang telah dimuat di media berdasarkan tiga kali media edukasi yang telah diselenggarakan yaitu di Jakarta, Surabaya & Medan. Dari keseluruhan media edukasi, telah terkumpul sebanyak 64 artikel dan menetapkan 6 pemenang, masing-masing 3 kategori nasional dan 3 kategori lokal/daerah.

Untuk kategori nasional Syifa Amori (Jurnal Nasional) dinobatkan sebagai pemenang pertama, Michael (Gaya Hidup Sehat) sebagai pemenang kedua, dan Reiny Dwinanda (Republika) sebagai pemenang ketiga. Hadiah bagi Pemenang I berupa 1 buah Notebook Macintosh, pemenang II berupa 1 buah Handphone Communicator E 90 dan pemenang III berupa 1 buah PDA Phone.

Sedangkan kategori lokal daerah, Pemenang I diraih oleh Jenda Bangun (Harian Perjuangan). Pemenang II yaitu Haslan Madli Tambunan (Harian Mandiri) dan Zainal Ibad (Harian Bhirawa) sebagai pemenang III. Hadiah bagi Pemenang I berupa 1 buah Notebook, pemenang II berupa 1 buah Handphone dan pemenang III berupa 1 buah Digital Camera.

Adapun kriteria penjurian lomba penulisan jurnalistik ini terdiri dari Clearness (Kejelasan penyampaian berita), Comprehensive Health Data, dan Journalistic Point of View. Para pemenang tersebut merupakan hasil seleksi dari para juri yaitu Masmimar Mangiang (Dosen Ilmu Komunikasi FISIP UI), Prof. dr. Biran Affandi, SpOG (K) (APCOC Indonesia), dan Dr. M. Basir Palu, SpA (Deputi Bid. KB & Kesehatan Reproduksi, BKKBN)

Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bagian dari rangkaian kampenye Hari Kontrasepsi Dunia / World Contraception Day (WCD). Hari Kontrasepsi Dunia yang jatuh pada tanggal 26 September, tahun ini kembali diperingati di seluruh dunia untuk yang kedua kalinya. Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan edukasi mengenai kesehatan reproduksi & seksual.

Melalui media massa diharapkan masyarakat Indonesia mendapatkan informasi yang akurat dan jelas mengenai kontrasepsi dan manfaatnya, sehingga bersama-sama dengan pemerintah dan lembaga terkait dapat mewujudkan cita-cita bersama yaitu menciptakan keluarga Indonesia yang sehat dan sejahtera.

Untuk keterangan lebih lanjut, mohon menghubungi:
Krishnu Senjaya
PR Manager
PT. Bayer Indonesia
Phone: +62 21 5703661 ext.1496
Fax: +62 21 5735756
Mobile: 0811940157
E-mail: krishnu.senjaya@bayerhealthcare.com
(Posted )

Kontrasepsi ,Pilihan Hidup Guna Kebugaran Tubuh






O l e h : J e n d a B a n g u n


Hari Kontrasepsi Dunia mengusung kampanye jangka panjang yang diperuntukkan bagi semua wanita dan pria usia subur dengan brand Your Life. Kampanye ini digunakan memotivasi semua pihak mengenai kontrasepsi dan meningkatkan pengetahuan untuk kesadaran menyangkut kesehatan reproduksi dan kesehatan seksual. Bagi Indonesia yang pernah menerima anugerah “Population Award” dari PBB sebagai pemerintahan paling sukses mengendalikan pertumbuhan penduduknya melalui program Keluarga Berencana (KB) hal ini sangat menguntungkan.Sebab, kontrasepsi sebagai salah satu metode yang dipakai ketika itu sungguh bermanfaat.Program KB sebagai Program Nasional pada tanggal 29 Juni 1970 mencatat kesuksesan utama dengan menurunkan total fertility rate (TFR) pada tahun 1970 sebesar 5,6, menjadi 2,8 atau turun 50% pada tahun 2000. Selain itu, juga berhasil memasyarakatkan Norma Keluarga Kecil yang Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) bermottokan keluarga kecil keluarga bahagia. Kesertaan ber-KB menjadi salah satu kebutuhan dasar keluarga dibuktikan dengan diminatinya alat dan obat kontrasepsi, walaupun mesti merogoh kantong. Sekarang , kampanye soal kontrasepsi dikerjakan secara global keterlibatan badan kesehatan seksual dan reproduksi global Marie Stopes International (MSI), The European Society of Contraception (ESC), Centro Latinamerico Salud de la Mujer (CELSAM), The International Federation of Pediatric and Adolescent Gynecology (FIGIJ), The Asia Pacific Council on Contraception (APCOC) serta didukung oleh Bayer Schering Pharma AG.Sebuah aksi mulia yang potensial memulihkan citra Indonesia sebagai kiblat KB internasional seperti sediakala.
Baby Boom
Sumber daya manusia (SDM ) adalah sebagai kekuatan utama bagi bangsa mana pun.Tetapi, jumlah manusia yang terlalu banyak membahayakan dan mengancam. Ancaman baru yang tenar dengan sebutan baby boom (ledakan angka kelahiran) kedua kini menjadi kerisauan banyak pihak terutama negara yang tengah membangun.Khusus Indonesia misalnya, perkiraan sementara pada tahun 2025 penduduknya membengkak naik mencapai 250 juta jiwa meskipun sekarang masih terpaut pada angka 220 juta jiwa.Artinya dalam jangka waktu dua dasawarsa lagi penduduk negeri ini diprediksikan bertambah sekira 30 juta. Yang amat merisaukan lagi adalah, pertambahan penduduk yang terbanyak justru dari kalangan menengah ke bawah.Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) menunjukkan proses beranak-pinaknya kalangan bawah terjadi karena kemiskinan dan rendahnya pengetahuan.Inilah kasus yang amat pelik terutama dalam pencarian solusinya.Sebab dalam teorinya, kemiskinan amat berpotensi melahirkan kemiskinan baru ,apalagi sebuah negeri tengah mengalami proses perbaikan di segala bidang.Penduduk sebagai SDM pada pembangunan nasional, merupakan pusat dari seluruh program kebijaksanaan pemerintah. Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) dengan tegas mengamanahkan bahwa penduduk adalah subyek dan obyek pembangunan.Sebagai subyek pembangunan maka penduduk harus segar – bugar , dibina serta dikembangkan menjadi penggerak pembangunan yang berkualitas. Dengan terbentuknya SDM yang segar dan berkualitas diyakini dapat meneruskan pembangunan berkelanjutan berwawasan kependudukan baik dalam mengendalikan jumlah dan pertumbuhan penduduk, handal mengarahkan pembangunan pada penurunan kematian ibu dan bayi serta menurunkan kelahiran/kehamilan melalui penggunaan kontrasepsi.Oleh karena itu, tidak ada pilihan hidup, selain me-revitalisasi program KB khususnya kontrasepsi sebagai garda depan membangun kebugaran tubuh .
Kontrasepsi
Kontrasepsi bersumber dari kata kontra berarti ‘mencegah’ atau ‘melawan’ dan konsepsi yang bermakna pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma yang mengakibatkan kehamilan. Makna kontrasepsi yakni menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut. Menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sangat dekat dengan kebugaran tubuh (body) serta penghargaan terhadap masa depan kehidupan (life) itu sendiri.Pertimbangan kebugaran tubuh serta masa depan agaknya sebagai bagian tidak terpisahkan dalam konsep menghadapi kehidupan kelompok atau pribadi anggota masyarakat. Bayer Schering memahami hal itu , bahwa selain mengaktualisasikan dirinya di rumah dan kantor, masyarakat modern membutuhkan hal - hal praktis saat memilih alat kontrasepsi yang aman dan tidak menimbulkan efek samping (seperti kegemukan, jerawat, dan masalah hormonal lainnya), serta tidak mengganggu aktivitas harian mereka.Sekarang kontrasepsi lebih didasarkan pada kenyataan bahwa pemilihan obat atau alat kontrasepsi adalah bagian dari hak-hak reproduksi. Setiap pasangan suami istri dapat mempertimbangannya secara matang sesuai kepentingan mereka. Tegasnya, kontrasepsi merupakan alat atau obat untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk. Perkembangan teknologi di bidang kontaspesi selanjutnya menyediakan bermacam-macam metode kontrasepsi antara lain pil, IUD, Internal uterine System dengan Progestogen, injeksi, implant/susuk, metoda barier seperti pengguaan kondom, diafragma sampai dengan sterilisasi. Langkah baru yang dilakukan Bayer Schering Pharma Indonesia misalnya, menyediakan cukup banyak produk yang variatif dan digunakan lebih inovatif dan user friendly pada wanita.Ada dua metoda kontrasepsi yang disediakan selama ini, yaitu kontrasepsi sederhana dan kontrasepsi moderen (metode efektif). Kontrasepsi sederhana terbagi lagi atas kontrasepsi tanpa alat dan kontrasepsi dengan alat/obat. Kontarsepsi sederhana tanpa alat dapat dilakukan dengan :
Senggama Terputus Merupakan cara kontrasepsi yang paling tua namun tidak dianjurkan karena sering gagal. Pantang Berkala (Sistem Kalender) Cara ini dilakukan dengan tidak melakukan senggama pada saat istri dalam masa subur.
• Kontarsepsi dengan alat/obat dapat dilakukan dengan :
Kondom/Diafragma Kondom pencegah kehamilan yang paling populer di masyarakat. Kelebihannya mudah diperoleh di apotek, toko obat, harga terjangkau , mudah dibawa dan tanpa efek sampingan. Cream, Jelly, atau Tablet Berbusa Kontrasepsi tersebut dipakai wanita 10 menit sebelum melakukan senggama guna menghambat gerak sel sperma atau juga membunuhnya.
• Kontrasepsi Moderen/Metode Efektif .Cara kontrasepsi ini dibedakan atas kontrasepsi tidak permanen dan kontrasepsi permanen. Kontrasepsi permanen dapat dilakukan dengan :
Pil Gabungan atau KombinasiPil diperkenalkan sejak 1960 bagi wanita yang tidak ingin hamil dan menginginkan pencegah kehamilan yang yang hampir 100% efektif.Pil ini mengandung hormon estrogen dan progestin. Pil BerturutanBungkusan pil ini hanya menyediakan estrogen yang disediakan selama 14—15 hari pertama dari siklus menstruasi, diikuti oleh 5 - 6 hari pil gabungan antara estrogen dan progestin pada sisa siklusnya. Ketepatgunaannya sedikit lebih rendah daripada pil gabungan.

Pil khusus – Progestin (Pil Mini) Pil ini mengandung dosis kecil bahan progestin sintetis dan memiliki sifat pencegah kehamilan, terutama dengan mengubah mukosa dari leher rahim (merubah sekresi pada leher rahim) sehingga mempersulit pengangkutan sperma. Kontra Indikasi Pemakaian Pil Kontrasepsi pil tidak boleh diberikan pada wanita yang menderita hepatitis, radang pembuluh darah, kanker payudara atau kanker kandungan, hipertensi, gangguan jantung, varises, perdarahan abnormal melalui vagina, kencing manis, pembesaran kelenjar gondok (struma), penderita sesak napas, eksim, dan migraine (sakit kepala yang berat pada sebelah kepala). Efek Samping Pemakaian PilPemakaian pil dapat menimbulkan efek samping berupa perdarahan di luar haid, rasa mual, bercak hitam di pipi (hiperpigmentasi), jerawat, penyakit jamur pada kemaluan (candidiasis), nyeri kepala, dan penambahan berat badan. Copper-TAKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) atau IUD (Intra Uterine Device) bagi banyak kaum wanita merupakan alat kontrasepsi yang terbaik. Copper-T berbentuk T misalnya, terbuat dari bahan polyethelen mempunyai efek antifertilisasi (anti pembuahan) yang cukup baik. Copper-7AKDR ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan pemasangan. Fungsinya sama seperti halnya jenis Coper-T. Multi LoadAKDR ini terbuat dari dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjangnya dari ujung atas ke bawah 3,6 cm. Ada 3 ukuran multi load, yaitu standar, small (kecil), dan mini. Lippes LoopAKDR ini terbuat dari bahan polyethelene, bentuknya seperti spiral atau huruf S bersambung.Lippes Loop mempunyai angka kegagalan yang rendah.
Pemasangan AKDRPenempatan AKDR setinggi mungkin dilakukan dalam rongga rahim (cavum uteri). Saat pemasangan yang paling baik pada waktu mulut peranakan terbuka dan rahim dalam keadaan lunak. Misalnya, 40 hari setelah bersalin dan pada akhir haid. Pemasangan AKDR dapat dilakukan oleh dokter atau bidan yang telah dilatih secara khusus. Kontra Indikasi AKDR:Keluhan pada penggunaan AKDR adalah terjadinya sedikit perdarahan, bisa juga disertai mules yang biasanya berlangsung tiga hari. Tetapi, jika perdarahan berlangsung terus-menerus dalam jumlah banyak, pemakaian AKDR harus dihentikan. Pengaruh lainnya terjadi pada perangai haid. Permulaan haid darah yang keluar jumlahnya lebih sedikit daripada biasa, kemudian mendadak jumlahnya banyak selama 1–2 hari. Selanjutnya kembali sedikit selama beberapa hari. Kemungkinan lain terjadi kejang rahim (uterine cramp), serta rasa tidak enak pada perut bagian bawah. Hal ini karena terjadi kontraksi rahim sebagai reaksi terhadap AKDR yang merupakan benda asing dalam rahim. Dengan pemberian obat analgetik keluhan ini akan segera teratasi. Selain hal di atas, keputihan dan infeksi juga dapat timbul selama pemakaian AKDR.
EkspulsiEkspulsi atau keluar dari rahim juga sering dialami pemakai AKDR.Hal ini biasanya terjadi pada waktu haid, disebabkan ukuran AKDR yang terlalu kecil. Makin elastis sifatnya makin besar kemungkinan terjadinya ekspulsi. Sedangkan jika permukaan AKDR yang bersentuhan dengan rahim (cavum uteri) cukup besar, kemungkinan terjadinya ekspulsi kecil.Lama PemakaianSebenarnya, AKDR dapat terus dipakai selama pemakai merasa cocok dan tidak ada keluhan. Untuk AKDR yang mengandung tembaga, mampu berfungsi selama 2–5 tahun, tergantung daya dan luas permukaan tembaganya. Setelah itu harus diganti dengan yang baru.
SuntikanKontrasepsi suntikan adalah pencegah kehamilan yang dipakaia dengan jalan menyuntikkannya kepada wanita subur. Obat ini berisi Depo Medorxi Progesterone Acetate (DMPA) dan dilakukan pada otot (intra muskuler) di bokong (gluteus) yang dalam atau pada pangkal lengan (deltoid).Cara ini baik untuk wanita yang menyusui dan dipakai segera setelah melahirkan.
Kontra indikasi Kontrasepsi suntikan tidak diperbolehkan untuk wanita yang menderita penyakit jantung, hipertensi, hepatitis, kencing manis, paru-paru, dan kelainan darah.
Efek Samping Suntikan Tidak datang haid (amenorrhoe) dan perdarahan yang mengganggu Lain-lain: sakit kepala, mual, muntah, rambut rontok, jerawat, kenaikan berat badan, hiperpigmentasi.
NorplantNorplant merupakan alat kontrasepsi jangka panjang yang bisa digunakan selama 5 tahun. Norplant dipasang di bawah kulit, di atas daging pada lengan atas wanita. Alat tersebut terdiri dari enam kapsul lentur seukuran korek api yang terbuat dari bahan karet silastik. Norplant sama artinya dengan implant , satu-satunya merek yang saat ini beredar di Indonesia.
Efektivitas NorplantEfektivitas norplant cukup tinggi. Tingkat kehamilan yang ditimbulkan pada tahun pertama adalah 0,2%, pada tahun kedua 0,5%, pada tahun ketiga 1,2%, dan 1,6% pada tahun keempat. Secara keseluruhan, tingkat kehamilan yang mungkin ditimbulkan dalam jangka waktu lima tahun pemakaian adalah 3,9 persen.Namun wanita yang tidak diperbolehkan menggunakan norplant adalah mereka yang menderita penyakit diabetes, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, migrain, epilepsi, benjolan pada payudara, depresi mental, kencing batu, penyakit jantung, atau ginjal. (The Boston Women’s Book Collective, 1992)
PemasanganPemasangan norplant biasanya dilakukan di bagian atas (bawah kulit) pada lengan kiri wanita (lengan kanan bagi yang kidal), agar tidak mengganggu kegiatan. Norplant dapat dipasang pada waktu menstruasi atau setelah melahirkan.
Kelebihan dan Kekurangan Masa pakai Norplant cukup lama dan tidak terpengaruh faktor lupa sebagaimana kontrasepsi pil/suntik, dan tidak mengganggu kelancaran air susu ibu.Kekurangannya adalah pemasangan hanya bisa dilakukan oleh dokter atau bidan yang terlatih.Kekurangan alat ini kadang-kadang menimbulkan spotting atau menstruasi yang tidak teratur. • Cara kontrasepsi permanen dapat dilakukan dengan metode mantap, yaitu :
TubektomiTubektomi (Sterilisasi pada Wanita) adalah tindakan pada saluran telur wanita yang mengakibatkan wanita tersebut tidak mendapatkan keturunan lagi.Sterilisasi bisa juga dilakukan pada pria, yaitu vasektomi.Jika salah satu pasangan telah mengalami sterilisasi, maka tidak diperlukan lagi alat-alat kontrasepsi yang konvensional.(*)
--- Juara Lomba Penulisan Jurnalistik ”World Contraception Day Journalistic Award 2008 ---
(Posted )

SpongeBob SquarePants , Terumbu Karang dan COREMAP II


Oleh : Jenda Bangun

SpongeBob SquarePants tayangan serial animasi paling populer yang menjadi kesukaan anak-anak maupun orang dewasa di seluruh dunia. Di Indonesia serial ini dipopulerkan oleh LaTiVi sebelum hak tayang acara produksi Nickelodeon tersebut kemudian direbut Global TV.
Antusias pemirsa menyaksikan tingkah polah Patrick Star dan kawan-kawannya sejak dipasarkan Mei tahun 1999 menjadi ikon budaya pop dunia.Disamping tata suara yang memikat dan unik , wujud biota laut yang divisualisasikan cukup menggelitik.
Cukup wajar memang , sebab kartun ini diciptakan oleh seorang ahli biologi laut sekaligus animator yakni Stephen Hillenburg dengan setting di kawasan Samudra Pasifik tepatnya di kota "Bikini Bottom" sekitarnya.Selanjutnya dirilis ke masyarakat melalui perusahaannya United Plankton Pictures Inc.
Ini adalah simbolisasi kehidupan bawah laut yang ditata layaknya komunitas yang aman, damai dan sejahtera.Kalaupun mencuat ketimpangan diantara tokoh utama berbentuk spons ini dengan tokoh lain tidak akan pernah saling merusak dan menghancurkan.Apakah kondisi biota laut secara keseluruhan kini benar – benar seperti tayangan serial SpongeBob SquarePants itu ?

Negara Pulau

Indonesia sejak 13 Desember 1957 mengklaim sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.508 pulau dan 6.000 di antaranya merupakan pulau yang berpenduduk.Secara keseluruhan juga memiliki garis pantai terpanjang di dunia yakni 81.000 km atau 14% dari garis pantai yang ada di seluruh dunia. Luas laut Indonesia mencapai 5,8 juta km2, atau mendekati 70% dari luas keseluruhan negara Indonesia.
Hutan bakau, padang lamun dan terumbu karang adalah tiga eksosistim penting di pesisir pantai.Ekosistim ini berperan melindungi pantai dari ancaman abrasi, erosi serta tempat pemijahan hewan-hewan biota laut lainnya. Terumbu karang bahkan oase sekaligus rumah bagi biota laut tersebut.Diperkirakan lebih dari 3.000 spesies biota laut dapat ditemui pada terumbu karang yang menjadi tempatnya berkembang - biak, mencari makan dan berlindung
Terumbu karang dengan kondisi yang baik memiliki fungsi yang cukup luas, yaitu memecah ombak dan mengurangi erosi; tempat cadangan deposisi kapur yang mengandung carbon. Terumbu karang juga berfungsi mengurangi karbon yang lepas ke atmosfer sehingga dapat mengurangi kerusakan ozon.Namun pada terumbu karang dengan kondisi jelek terjadi pengurangan kapur yang mengakibatkan turunnya permukaan terumbu karang. Akibatnya gelombang laut tidak dapat lagi dipecah oleh terumbu karang yang letaknya menjadi jauh dibawah permukanan laut. Lambat laut, gempuran gelombang laut mengerus dataran rendah menjadi laut.
Terumbu karang adalah ekosistem yang amat peka dan sensitif.Jangankan dirusak, diambil sebuah saja, maka rusaklah keutuhannya. Ini disebabkan kehidupan di terumbu karang berlandaskan hubungan saling tergantung antara ribuan makhluk. Rantai makanan adalah salah satu dari bentuk hubungan tersebut. Tidak cuma itu, proses terciptanya pun membutuhkan waktu berjuta tahun hingga dapat tercipta secara utuh dan indah. Dan yang ada di perairan Indonesia saat ini diperkirakan mulai terbentuk sejak 450 juta tahun silam.
Ekosistem terumbu karang umumnya terdapat pada perairan yang relatif dangkal dan jernih serta suhunya hangat ( lebih dari 22 derjat celcius) dan memiliki kadar karbonat yang tinggi. Binatang karang hidup dengan baik pada perairan tropis dan sub tropis serta jernih karena cahaya matahari harus dapat menembus hingga dasar perairan. Sinar matahari diperlukan untuk proses fotosintesis, sedangkan kadar kapur yang tinggi diperlukan untuk membentuk kerangka hewan penyusun karang dan biota lainnya.

Potensi

Sebagai bangsa bahari yang memiliki wilayah laut luas dengan ribuan pulau besar dan kecil yang tersebar didalamnya, maka derajat keberhasilan bangsa banyak ditentukan dalam pemanfaatan dan pengelolaan potensi wilayah laut yang luas tersebut.
Terumbu karang adalah adalah salah satu dari potensi itu. Indonesia merupakan salah satu Negara terpenting di dunia sebagai penyimpan keanekaeagaman hayati laut tertinggi. Di Indonesia terdapat 2,500 spesies of molluska, 2,000 spesies krustasea, 6 spesies penyu laut, 30 mamalia laut, dan lebih dari 2,500 spesies ikan laut.
Luas ekosistem terumbu karang Indonesia diperkirakan mencapai 75.000 km2 yaitu sekitar 12 sampai 15 persen dari luas terumbu karang dunia. Dengan ditemukannya 362 spesies scleractinia (karang batu) yang termasuk dalam 76 genera, Indonesia merupakan episenter dari sebaran karang batu dunia.
Ekosistim terumbu karang merupakan tempat tinggal 32 jenis ikan dari 132 jenis lainnya yang menjadi komoditi ekspor.Potensi terumbu karang yang sehat dapat memproduksi 3 - 10 ton ikan per kilometer per segi pertahun.
Kekayaan sumberdaya laut tersebut menimbulkan daya tarik bagi berbagai pihak untuk memanfaatkan sumberdayanya dan berbagai instansi turut meregulasi pemanfaatannya. Kekayaan sumberdaya laut selanjutnya mulai terganggu. Sejak tahun 1990-an, fenomena degradasinya semakin berkembang dan meluas.
Laporan Reef at Risk (2002) menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan status terumbu karang paling terancam. Selama 50 tahun terakhir, proporsi penurunan kondisi terumbu karang Indonesia meningkat dari 10% menjadi 50%. Lebih lanjut, hasil survey P2O LIPI (2006) menyebutkan hanya 5,23% terumbu karang di Indonesia yang berada di dalam kondisi yang baik.
Rusaknya ekosistem itu berimplikasi terhadap penurunan kualitas lingkungan untuk sumberdaya ikan serta erosi pantai. Sehingga terjadi kerusakan tempat pemijahan dan daerah asuhan ikan, berkurangnya populasi benur, nener, dan produktivitas tangkap udang.
Semua kerusakan tersebut adalah gejala yang terlihat dengan kasat mata dari hasil interaksi antara manusia dengan sumberdaya laut yang tidak memperhatikan kaidah-kaidah kelestarian dan daya dukung lingkungannya. Sehingga persoalan yang mendasar adalah mekanisme pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil tidak efektif untuk memberi kesempatan kepada sumberdaya hayati pesisir yang dimanfaatkan pulih kembali atau pemanfaatan sumberdaya non-hayati disubstitusi dengan sumberdaya alam lain dan mengeliminir faktor-faktor yang menyebabkan kerusakannya.

Perusak Terumbu Karang

Faktor ancaman utama terumbu karang adalah: bencana alam seperti tsunami ,Elnino, taupan atau gempa; faktor antropogenik (yang berasal dari ulah manusia) termasuk sedimentasi, pencemaran laut oleh limbah (domestik dan industri), akibat kegiatan manusia secara langsung seperti penggunaan bom dan obat beracun untuk menangkap ikan di terumbu karang, penambangan karang dan pemasangan bubu di terumbu karang; faktor biologi seperti adanya predator pemakan polip karang, (Acanthaster planci, Drupella), pathogenic desase (Hughes et al.1985) dan yang tidak kalah pentingnya dalam masalah pertumbuhan karang ini adalah adanya kompetisi ruang diantara biota bentos di terumbu karang (O.Naim et al.2000) dan Over fishing (L.L.Cho et al.2000).Overfishing menyebabkan berkurangnya jenis ikan herbivor yang dapat menimbulkan ledakan populasi makroalgae.
Pengrusakan terumbu karang tersebut khususnya yang disebabkan oleh aktivitas manusia, merupakan tindakan inkonstitusional alias melanggar hukum. Dalam UU 1945 pasal 33 ayat 3 dinyatakan, “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Pasal 33 ayat 3 ini merupakan landasarn yuridis dan sekaligus merupakan arah bagi pengaturan terhadap hal yang berkaitan dengan sumberdaya terumbu karang. Selain itu salah satu tujuan dari Strategi Konservasi Dunia 1980 adalah menetapkan terumbu karang sebagai sistem ekologi dan penyangga kehidupan yang penting untuk kelangsungan hidup manusia dan pembangunan berkelanjutan. Karena itu, terumbu karang di sebagai salah satu sumberdaya alam yang ada di Indonesia, pengelolaannya harus di dasarkan pada peraturan - peraturan,di antaranya:
UU RI No. 4/1982, tentang ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup. UU RI No. 9/1985. Tentang perikanan,UU RI No. 5/1990 tentang konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistem,UU RI No. 9/1990 Tentang Kepariwisataan ,Peraturan pemerintah No. 29/1986 tentang analisa dampak lingkungan,Keputusan menteri kehutanan No. 687/Kpts.II/1989 tanggal 15 Nopember 1989 tentang pengusaha hutan wisata, Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Hutan Laut.
Surat edaran Menteri PPLH No. 408/MNPPLH/4/1979, tentang larangan pengambilan batu karang yang dapat merusak lingkungan ekosistem laut, ditujukan kepada Gubenur Kapala Daerah, Tingkat I di seluruh Indonesia.

COREMAP

Kebijakan umum pengelolaan terumbu karang di Indonesia adalah mengelola ekosistem terumbu karang berdasarkan kesimbangan antara pemanfaatan dan kelestarian yang dirancang dan dilaksanakan secara terpadu dan sinergis oleh pemerintah dan pemerintah daerah, masyarakat, swasta, perguruan tinggi, serta organisasi non pemerintah
Salah satu program itu disebut dengan Coral Reef Rehabilitation and Management Program (COREMAP), atau program rehabilitasi dan pengelolaan terumbu karang, jangka panjang yang diprakarsai oleh pemerintah Indonesia.Tujuannya untuk melindungi, merehabilitasi, dan mengelola pemanfaatan secara lestari terumbu karang serta ekosistem terkait di Indonesia, yang pada gilirannya akan menunjang kesejahteraan masyarakat pesisir.
COREMAP terdiri dari tiga tahap yakni , tahap I, Tahap Inisiasi (1998 – 2001): untuk menetapkan landasan kerangka kerja sistem nasional terumbu karang;tahap II, Tahap Akselerasi (2001 – 2007): untuk menetapkan sistem pengelolaan terumbu karang yang andal di daerah-daerah prioritas; tahap III, Tahap Pelembagaan (2007 – 2013): untuk menetapkan sistem pengelolaan terumbu karang yang andal dan operasional, dengan pelaksanaan terdesentralisasi, dan telah melembaga.
Setelah dimulai, kemudian terjadi perubahan besar dalam tata pemerintahan di Indonesia, pemerintahan yang sebelumnya mempunyai kewenangan yang sangat sentralistik menjadi terdesentralisasi. Sebagai akibatnya, implementasi program juga harus disesuaikan, dengan perubahan pentahapan sebagai berikut: tahap I, Tahap Inisiasi (1998 – 2004); tahap II , Tahap Desentralisasi dan Akselerasi (2004 – 2009) ,tahap III, Tahap Pelembagaan (2010 – 2015).
Lembaga Pelaksana (Executing Agency) untuk COREMAP Tahap I adalah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Dengan didirikannya departemen baru Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) tahun 1999, lembaga pelaksana untuk COREMAP Tahap II dialihkan ke departemen yang baru ini.
Meskipun demikian, LIPI tetap merupakan bagian dari program ini, yang kegiatannya lebih difokuskan pada bidang informasi ilmiah dan pelatihan atau Coral Reef Information and Trainng Centre ( CRITC) serta pendidikan.Dalam implementasi program, lembaga pelaksana bekerjasama erat dengan lembaga-lembaga pemerintah terkait, baik di pusat maupun di daerah. Kerjasama dengan LSM dan masyarakat lokal juga dikembangkan.
Kabupaten yang akan terlibat dalam kegiatan COREMAP Tahap II yang didanai oleh World Bank (WB) adalah Selayar (Sulawesi Selatan), Pangkajene (Sulawesi Selatan), Buton (Sulawesi Tenggara), Sikka (Nusa Tenggara Timur), Biak (Papua), dan Raja Ampat (Papua).
Dalam perkembangan kemudian, dalam kaitan dengan pemekaran wilayah, Kabupaten Buton berkembang menjadi kabupaten Buton dan Wakatobi.Kabupaten yang didanai oleh Asian Development Bank (ADB) adalah: Kota Batam (Kepulauan Riau), Bintan (Kepulauan Riau), Natuna (Riau), Nias Selatan (Sumatra Utara), Tapanuli Tengah (Sumatra Utara) dan Mentawai (Sumatra Barat).

Program Coremap II

Studi data dasar aspek sosial terumbu karang COREMAP Tahap II ini dilakukan di Teluk Sawo, kecamatan Tuhemberua, Kabupaten Nias. Terdapat dua desa yang dikunjungi, yaitu desa Sawo dan Lasara Sawo. Sementara di Kabupaten Tapanuli Tengah diadakan di Desa Kedai Gadang dan Desa Jago-Jago , Kecamatan Badiri.
Dari berbagai penyebab kerusakan terumbu karang ini, dua aktivitas yang dirasakan paling merusak adalah penambangan karang dan penggunaan bom. Penambang karang melibatkan penduduk khususnya di Desa Sawo, tetapi penggunannya adalah sebagian besar penduduk setempat untuk keperluan bahan bangunan. Selain itu dimanfaatkan untuk bangunan-bangunan kepentingan pemerintah maupun masyarakat. Selain itu, jalan-jalan desa juga menggunakan batu karang sebagai bahan dasarnya. Sedangkan bom ikan dilakukan oleh nelayan yang berasal dari Sibolga.
Pada dasarnya penduduk mempunyai pengetahuan tentang fungsi-fungsi terumbu karang, aturan pelarangan dan apa yang harus dilakukan untuk mencegahnya. Tetapi dalam kasus tertentu, seperti penambangan karang mereka mendapat kesulitan alternatif untuk bahan bangunan. Sedangkan untuk kasus-kasus pemboman diharapkan pemerintah melalui aparat pengamanlah harus menegakkan hukum yang benar.

Program

Pemahaman masyarakat mengenai program COREMAP lumayan baik, minimal pernah mendengar kata COREMAP, walau pemahaman tentang tujuannya berbeda-beda.Artinya program sosialisasi yang dilakukan mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan oleh COREMAP kelak tidak menimbulkan persoalan baru. Khususnya dengan keterlibatan Kelompok masyarakat (Pokmas), yang nota bene belum memiliki pemahaman melebihi warga.
Misalnya,sebagian besar masyarakat nelayan pernah mendengar adanya pelarangan penggunaan alat tangkap yang merusak dan pelarangan pengambilan batu karang. Namun, masih banyak diantara mereka tidak mengerti bahwa pelanggaran terhadap pelarangan tersebut ada sanksinya namun terlihat sebaliknya.Akibatnya pelanggaran di perairan tersebut tetap saja terjadi.
Dampak serupa juga terjadi di Desa Kadai Gadang.Menurut nelayan tidak adanya sanksi membuat penurunan kondisi terumbu karang terjadi besar – besaran terutama setelah tahun 1970an. Sebelumnya, terumbu karang di sekitar perairan Barus tergolong bagus.Karang Raja Uda yang terletak sekitar 4 km dari pemukiman penduduk misalnya, kondisi paling bagus dan dapat dilihat dari permukaan laut.Nelayan dan keluarganya sering berpiknik ke pulau kecil tersebut menikmati keindahannya. Sekarang, kondisinya rusak dan di perairan Barus banyak ditemukan karang-karang mati.
Untuk perbaikan ke depan rasanya masyarakat nelayan perlu dimotivasi agar mengubah perilaku yang merusak sumber daya laut dengan memberikan bimbingan dan penyuluhan tentang pentingan kelestarian terumbu karang.
Sosialisasi peraturan dan sanksi terhadap pelanggaran pengelolaan sumber daya laut sebesar-besarnya memanfaatkan media yang ada di masyarakat, antara lain televisi, radio, dan dialog antara pemerintah setempat dengan masyarakat melalui kelompok-kelompok nelayan.
Hal yang tak kalah pentingnya, penegakan hukum dengan meningkatkan peran serta semua aparat keamanan perairan dan sumber daya laut, antara lain Angkatan Laut, Dinas Kelautan dan Perikanan, Polisi Air, dan aparat desa setempat.Penyusunan peraturan adat untuk pengelolaan dan pelestarian sumber daya laut bagi desa-desa yang belum memiliki peraturan adat juga cukup efektif.Seperti di Desa Jago-Jago, Desa Sawo,Kadai Gadang dan Sitadas pernah mengenal ritual jamu laut yang dapat dibangkitkan lagi .Untuk melakukan semua itu, tentunya diperlukan peran serta masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat.Pemberdayaan lembaga masyarakat (antara lain Pokmas) untuk menyosialisaikan pentingnya pelestarian terumbu karang dipandang cukup penting.
Penggunaan teknologi yang lebih maju untuk meningkatkan pendapatan nelayan juga langkah yang cukup maju.Mewujudkan semua ini, tentunya diperlukan peran serta lembaga keuangan dan pemerintah daerah untuk memberikan pinjaman lunak kepada para nelayan.Pembentukan lembaga ekonomi dalam bentuk koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan bersama salah satu alternatif terbaik. (Posted )

Ahoi.. Kuala Namo Internasional Airport

Catatan : Jenda Bangun
Nama bandara di Indonesia hampir merata menjadi penanda khas daerah. Dominan penamaannya dipilih dari tokoh-tokoh terkemuka daerah setempat. Beberapa contoh misalnya di Makassar, Bandara Hasanuddin di Ambon, Bandara Pattimura,di Bandung, Husein Sastranegara,di Bogor, Bandara Atang Sanjaya,di Batam, Bandara Hang Nadim ,di Banda Aceh, Bandara Sultan Iskandar Muda,di Lhok Seumawe, Bandara Malikus Saleh,di Denpasar, Bandara Ngurah Rai,d Manado, Bandara Sam Ratulangi,di Banjarmasin, Syamsuddin Noor,di Palembang, Bandara Sultan Mahmud Baharuddin,di Palangkaraya, Bandara Tjilik Riwut,di Kupang, Bandara El Tari.
Memang, tak semua daerah menamai bandara dengan nama tokoh setempat. Tetapi, tetap mencerminkan ciri-ciri khas daerah itu. Padang menamakan pelabuhan udaranya Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Mataram bernama Selaparang karena dulu ada Kerajaan Selaparang di Lombok. Ada juga yang nama tempat, seperti Bandara Sentani di Jayapura.
Bnisa jadi yang agak khas adalah nama bandara Polonia di Medan. Kalau dicari-cari di internet, Polonia yakni nama Latin untuk Polandia. Kabarnya, dulu ada orang Polandia, Baron Michalsky, mendapatkan konsesi penanaman tembakau dari Kolonial Belanda pada 1872. Daerah konsesi tembakau itulah kemudian dia namakan Polonia untuk mengenang negeri kelahirannya. Ternyata, nama bandara di Medan tetap terkait nama tempat bandara dibangun, daerah Polonia.
Kalau bandara daerah menamakan dengan nama-nama tokoh atau ikon khas setempat, sangat pas juga ketika nama bandara internasional di Jakarta mengabadikan ''tokoh nasional'', yakni Soekarno-Hatta. Status bandara itu memang bukan bandara ''daerah'', tapi bandara ''pusat''. Karena itu, bandara tersebut dinamai dengan dua negarawan tersebut. Tapi jangan lupa, sebelum pindah ke daerah Cengkareng, dulu namanya juga tokoh setempat, yaitu Halim Perdanakusumah.
Yang agak menarik perhatian adalah, adrenalin masyarakat Sumut dalam mempersiapkan nama bandara di Kuala Namu. Sebenarnya wilayah tempat dibangun bandara berada di kawasan Deliserdang yang konon dulunya berdiri Kerapatan Adat Kesultanan Serdang. Tapi, itu jadul alias jaman dulu. Untuk memudahkannya, memang banyak pihak menawarkan argumentasi yang rada masuk akal dan ''pantas'' dengan nama yang diusung.Mungkinkah 'merek'' yang dibawa lebih terkesan berkarakter dan lebih unggul dibandingkan dengan sebutan Kuala Namu Internasional Airport (KNIA)?
Bisa jadi model yang ditawarkan masyarakat tadi tidak sendirian. Bandara Ngurah Rai sebagai contoh. Selalu disebut Bandara Ngurah Rai, Denpasar padahal, tempatnya di Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung.
Tapi, bukan itu yang paling menarik di sini. Nama Kuala Namu Internasional Airport (KNIA) itu sendiri ternyata sangat berkaitan dengan lokasi berdirinya bandara baru tersebut. Nama yang kemarin dikumandangkan Tuanku Luckman Sinar Basarshah II SH untuk bangsa ini memang tak diragukan lagi argumentasinya.
Konon kawasan yang dimanfaatkan sebagai lokasi bandara tersebut daerah kekuasaan Kerajaan Serdang abad XIX yang dipimpin Sultan Basyaruddin Syaiful Alamsyah.Wilayah radius 2 hektar membentang di seputaran istana Darul Arif di Kampung Besar Serdang (kini Kecamatan Beringin ) dan meliputi Kuala Namo.
Heroisme yang ditorehkannya dalam menghadapi kolonialisme Belanda histori yang sangat kental untuk diabadikan.Keberadaannya tidak dapat dipisahkan dengan perjuangan rakyat dan pembangunan perkebunan di kawasan tersebut.Keterbukaan dalam memerintah serta hidup berdampingan dengan dunia luar khususnya investor di bidang perkebunan disambut positif bersama aturan main yang tegas.Salah satunya adalah mengizinkan investor asing berusaha dengan memberikan hak konsesi ( hak guna usaha ) di kawasan Kuala Namu, dengan syarat hak ulayat itu dikembalikan manakala masa berlaku izin berakhir.
Ada apa dengan KNIA ? Tentu, bukan karena Deliserdang tidak memiliki tokoh besar lalu asal dicari-cari. Wacana ini sangat perlu disebarkan ke semua pihak.Apalagi di tengah masyarakat sudah mengembang suasana tarik – menarik dalam membela argumentasi yang ditawarkan sebelumnya. Namun dengan alternatif yang disampaikan Tuanku Luckman Sinar Basarshah II SH suasana pengusulan kian mengerucut ke arah nama yang tepat.
Bandara KNIA akan menjadi bandara besar nantinya, oleh sebab itu wajar – wajar saja banyak tokok yang pantas menjadi penanda bandara ini. Misalnya, Jenderal AH Nasution, Adam Malik, Tengku Rizal Nurdin ,Hj Ani Idrus ,Marah Halim,Amir Hamzah ,Sisingamangaraja XII,Raja Inal Siregar dan Syamsul Arifin
Tokoh-tokoh tersebut sudah sangat dikenal sehingga keberadaannya dapat dikatakan sebagai jaminan kepribadiannya. Kalau nama tokoh-tokoh itu dijadikan nama bandara, tentunya akan lebih mudah menjadi kondang.
Namun nama alternatif yang disampaikan Tuanku Luckman Sinar Basarshah II SH akan memberi pencerahan baru dalam pengabadiannya kelak.Paling – paling , satu hal yang memerlukan pemikiran ulang adalah kata “Namu”.Bagi kalangan warga etnis Karo, kata “Namo” sudah sejak berabad diabadikan dalam nama daerah, misalnya Namo Tualang, Namo Rambe, Namo Bintang atau Namo Sira-sira.Tetapi dalam hidup kebersamaan dengan etnis lain kata “Namo” yang bermakna bagian terdalam sebuah sungai itu, mendapat perubahan sebagai gejala pemakaian bahasa, menjadi “Namu”.Misalnya Namu Ukur, Namu Terasi atau Namu Tating.
What's in a name? -- Apalah arti sebuah nama, sebuah ungkapan dalam cerita Romeo dan Juliet, kisah percintaan panjang buah pena pujangga Inggris William Shakespeare. Mungkin inilah ungkapan paling terkenal yang pernah ada tentang nama. Betapa indahnya jika ini benar. Orang suka mengutip Shakespeare untuk mengatakan betapa tidak pentingnya sebuah nama, seolah-olah mengatakan pujangga Inggris ini menganggap nama tidaklah penting. Orang-orang yang suka asal mengutip tidak tahu ungkapan ini memiliki konteks berbeda. Shakespeare menggunakan ungkapan ini karena Romeo dan Juliet tidak bisa bersatu berhubung nama belakang keduanya menunjukkan nama dua keluarga yang sudah bermusuhan selama bertahun-tahun.
Apalah arti sebuah nama? Sebuah karakter yang memiliki pengaruh besar.Anne Bernays dan Pamela Painter, penulis buku panduan bagi pengarang fiksi berkata, kadang terjadi kesalahan pembuatan sehingga nama itu lebih cocok bagi yang lain.
Memberi nama manusia mungkin bisa salah, tetapi tidak ada alasan bagi kesalahan pemberian nama yang dibadikan secara monumental. Tidak boleh ada kesalahan dalam segala hal karena nama itu diharapkan lebih baik dari yang lainnya.
Teriakan ''Ahoi'' untuk mengobarkan semangat rakyat Sumatera Utara dari warga Melayu seakan menjadi ''suara imajiner'' mengiringi KNIA. Rakyat sudah mengagumi Sultan Basyaruddin Syaiful Alamsyah. Sentimen lain yang menggejala belakangan ini , setidaknya sudah akan luruh dengan alternatif satu ini.Tentu jasanya tak bisa kita lupakan. Kalaupun namanya jarang disebut sebagaimana tokoh lain yang kondang, itu bukan alasan mengurangi penghargaan kepada kawasan yang dipimpinnya. Alangkah sejuk dan heroiknya seandainya nama Kuala Namo Internasional Airport (KNIA ) diabadikan kelak.Ahoi! Ahoi ! Ahoi !
(Posted )

Kisah Karo Tempo Dulu


Judul Buku : Kisah Karo Tempo Dulu
Penulis : Joey Bangun
Penerbit : Aron Entertainment Pustaka
Cetakan : I, Mei 2006
Tebal : 138 halaman
''Bang, maaf aku aku harus memberitahukan ini , aku tidak bisa kembali lagi ke Hindia Belanda karena keadaan negeri kita kacau balau sejak kedatangan Jepang.Sementara suasana di Belanda juga bertambah kacau sejak NAZI menguasai Eropa.Bang, sekali lagi aku minta maaf, aku telah melanggar janji kita.Aku telah menikah dengan Andy van Der Wijk di Rotterdam.Aku sedang mengandung anaknya.Dan aku berharap abang bisa melupakan aku.Semoga abang bisa mendapatkan jodoh dan hidup yang layak disana.Bujur "Rasta “

Tidak banyak ditemukan buku yang berisikan tulisan berlatar fakta sejarah dan dibungkus dengan kisah asmara.Hal itu hanya dapat dilakukan apabila penulisnya memulai dengan survey intensif dan kreatif.Sebab, masing – masing sisi memiliki kepentingan yang sulit dipertemukan. Inilah yang dilakukan penulis buku “Kisah Karo Tempo Dulu” ( kumpulan cerita pendek) Joey Bangun.Ia menyebut gaya yang ditampilkannya adalah dramatic imagination ( imajinasi dramatik ). Sebagai orang teater, sangat tegas dramatic ending diangsurkannnya dalam setiap cerita.Bahwa sesekali nyaris mengundang pertanyaan karena sangat kental dengan nilai heroisme.Dengan tegas Joey Bangun memohonkan kemakluman semua pihak.Salah satu alasannya melakukan hal ini adalah , dengan gaya tersebut sangat dimungkinkan generasi muda terpikat dengan sejarah Karo tempo doeloe. Buku ini berisikan 12 cerita pendek dengan suasana yang berbeda – beda.Menyimak isi buku ini hampir mirip ketika kita menyaksikan sinetron “Angling Dharma” atau cerita rakyat lainnya yang dilumuri kisah cinta , perjuangan dan sejarah.Racikan yang halus, sederhana serta bersahaja menguatkan buku ini sehingga mengaburkan perbedaan antara fakta dan fiksi.. Misalnya “ Belobat” (hal-2).Bisa jadi sejarah asli yang dikumpulkan di seputaran Nederlandsche Zending Genootshap (NZG) di Kabanjahe kira – kira tahun 1942.Tersebutlah perempuan cantik asal Desa Beganding Kecamatan Simpang Empat Tanah Karo bernama Rasta beru Sembiring Gurukinayan yang terpaut kasih dengan Nuah Sitepu. Kedua sejoli yang memadu janji menuju bahtera rumah tangga diretas kondisi kehidupan sekelilingnya.Saat itu Rasta beru Sembiring Gurukinayan mengabdi sebagai perawat sukarela di rumah sakit NZG.Lembaga missionaris Belanda ini menyentuh banyak sendi kehidupan warga Karo ketika itu, termasuk pendidikan.Disela-sela pengabdian itulah problematika cinta dimulai. Andy van Der Wijk salah seorang pimpinan rumah sakit yang berstatus lajang menugaskan Rasta beru Sembiring Gurukinayan ke Bandung.Nuah Sitepu tak mampu menahan keberangkatan jantung hatinya.Apalagi ia berjanji akan kembali hanya untuk Nuah Sitepu. Kisah dengan bumbu perang Jepang, Belanda dan Nazi ini mengakhiri cita – cita kedua insan .Selembar surat yang dikirimkan Rasta beru Sembiring Gurukinayan sebagai dramatic ending yang dimaksudkan tadi.Penulis tidak menyianyiakan fakta sejarah yang ada di berbagai belahan bumi Nusantara khususnya yang berkaitan dengan etnis Karo.Meski sekelumit semisal soal “Perlanja Sira” alias pemikul garam (hal 11 ) , penulis tetap mengimprovisasikannya dengan kisah perjuangan mereka dalam posisi yang strategis melawan Belanda.Gaya ini yang menjadi pemikat untuk menikmati buku tersebut terutama yang ingin mengetahui sejarah masa lalu warga Karo.Bahkan di dalam “Musuh Berngi” (hal 53) semakin terkuak ke permukaan, betapa “Musuh Berngi” itu ibarat virus mematikan bagi Belanda.Laskar – laskar Karo dan Melayu yang disebut Simbisa bergandengan tangan melakukan perang gerilya membakar bangsal tembakau milik kolonial.“Musuh Berngi” sebagai taktik perang gerilya membuat Belanda panik.Balasan atas sikap warga Karo dan Melayu ini mendatangkan 217 serdadu Belanda tanggal 15 Mei 1872 dipimpin Kapten W Korps. Buku ini adalah kumpulan cerita pendek Joy Bangun dari berbagai media di Jakarta dan Medan.Satu diantara cerita pendeknya betajuk “ Gertak Lau Biang” telah dipentaskan dalam bentuk drama monolog sepanjang 36 jam non-stop.Pertunjukan dengan multibahasa tersebut meraih penghargaan dari Museum Rekor Indonesia ( MURI) tanggal 3 Mei 2006 di Bandung. Jangan lupakan sejarah.Ini ajakan pendahulu yang belakangan sulit diaplikasikan berhubung banyaknya tuntutnan lain.Lewat buku ini Joey Bangun ingin menawarkan cara termudah menikmati sejarah yang tidak memuakkan namun mengasyikkan.(Posted )

Pagoda Hill Cikal Bakal Agrowisata di Belantara Sawit


Catatan : Jenda Bangun

Bahilang. Sebuah nama yang memiliki banyak makna dalam kemajuan masyarakat sekitar Pemko Tebing Tinggi dan Pemkab Serdang Bedagai (Sergei). Kemajuan tersebut terkait dengan sektor pemerintahan , perekonomian , sosial dan budaya.
Posisi kawasan ini berada di sebelah Barat Kota Tebing Tinggi, namun masuk di wilayah administratif Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Serdang Bedagai dengan proporsi seluas 324,85 Ha (17,10 % dari luas wilayah Kabupaten Sergei) Potensi sumber daya alamnya sangat besar khusus di bidang pertanian dan perkebunan. Hal ini tampak dari banyaknya perkebunan negara dan swasta yang menanamkan modalnya disana.Satu diantara perusahaan itu adalah PT Nusa Pusaka Kencana ( PT. NPK) Bahilang yang juga adalah anak perusahaan PT Asian Agri.
Pembangunan di bidang agroindustri tersebut dikuatkan dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No.44 Tahun 2005 berkaitan dengan peralihan statusnya sebagai hutan produksi serta pengalihan budi daya kebun karet menjadi kebun sawit , tanaman yang memenuhi syarat menjadi tanaman konservasi, karena memiliki kemampuan merehabilitasi tanah dan memperbaiki tata air.

PT NPK

Kawasan Bahilang “dihuni” salah satu anak perusahaan PT Asian Agri yakni PT NPK.Mencapai lokasi strategis ini sekira dua jam dari Medan , tepatnya di Simpang Sibulan di jalur lintas Tebing Tinggi – Pematang Siantar.Sejak di pintu gerbang yang dijaga Satpam, udara segar dan pemandangan asri menyambut setiap tetamu.Apalagi sekarang , pohon kelapa sawit muda yang mulai berbuah berjejer rapi dalam “dekapan” kacang – kacangan , seakan melambai menyambut siapa saja.
Sebagai perusahaan perkebunan, areal ini tidak berbeda dengan perusahaan lain yang ada.Artinya , selain tanaman yang terawat , ada prasarana penunjang usaha semisal jalur lintas menuju semua sudut perkebunan , bengkel , perkantoran dan sejumlah karyawan.Tetapi , bumi dengan struktur hidromorfik kelabu gley serta ketinggian lahan antara 25 – 100 meter di permukaan laut ini “menghadiahkan” lahan dengan berbagai bentuk dan ketinggiannya.
Satu diantara asset PT NPK Kebun Bahilang yang “dihadiahkan” adalah perbukitan yang berada di tengah areal perkebunan, bahkan ada yang menyebutkan , juga tepat di tengah kota Tebing Tinggi sekitarnya.Bukit ini ditata rapi dan menjadi alternatif perkunjungan manakala memasuki kebun tersebut.

Pagoda Hill

Bukit Pagoda ( Pagoda Hill ), inilah sebutan akrab yang dialamatkan kepada lokasi tersebut.Target produksi perkebunan yang menjadi usaha ternyata dapat bersanding dengan penataan alam yang berpotensi sebagai agrowisata.Sebuah , fenomena unggulan apabila manajemennya diarahkan kesana , selain jawaban atas isu pemanasan global yang tengah dalam pencarian alternatif solusi.
Konon , perbukitan ini tadinya areal budi daya tanaman coklat.Melalui berbagai langkah – langkah konservasi, Gropu Manajer PT NPK Bennidiktus HP dan kawan – kawan menyulapnya menjadi areal pertanaman kelapa sawit.Banyak tantangan dalam mewujudkan cita – cita perusahaan , sebab di kawasan tertentu mesti ditanam “pagar” hidup berupa tanaman salak serta pohon jati sebagai benteng atas sikap tidak bersahabat warga sekitar sebelumnya.
Diversifikasi usaha yang tidak disengaja ini ternyata membuahkan hasil menakjubkan.Bukit Pagoda seketika menjadi ikon baru dalam perjalanan korporasi PT Asian Agri.Daya tariknya serta potensi yang ditumbuhkan telah disaksikan banyak pihak yang menjadi tamu perusahaan.Bukan saja dari Sumatera Utara pernah menyaksikan keindahan Bukit Pagoda serta segala “nikmat” yang dimiliknya , termasuk juga sejumlah peneliti dari Bogor , Jakarta dan Riau.

Berdiri di Bukit Pagoda seakan menyimak kebesaran Tuhan yang memberi kebebasan kepada insan manusia untuk mengelola “warisannya” agar multiguna dan multifungsi.Pesona alam di PT NPK salah satu bukti keperdulian terhadap lingkungan dari agroindustri yang belakangan selalu dicurigai menyepelekan lingkungan hidup.
Gubuk bambu yang sederhana dengan bunga – bungaan yang tumbuh tersusun indah di seputaran Bukit Pagoda, selalu menyambut pendatang dari berbagai penjuru.Aroma udara dengan oksigen tanpa pencemaran , suhu udara sedang serta hamparan kelapa sawit , suasana yang sangat terbatas dilukiskan dengan kata – kata.Hanya dengan berkunjung ke belantara sawit ini, terjawab segala pertanyaan betapa Bukit Pagoda adalah kekayaan PT Asian Agri , sebagai cikal bakal agrowisata kelak.
Prospek agroindustri ini pernah disampaikan seorang peneliti dari Universitas Riau (Unri) Haris Gunawan tatkala berkunjung ke Bukit Pagoda.Potensi yang dimiliki serta dukungan koporat, sangat menjanjikan Bukit Pagoda sebagai daya tarik di bidang agrowisata.
Bahkan kayu jati dan tanaman salak yang mengelilingi kawasan tersebut dimungkinkan sebagai objek alternatif, khususnya bagi penelitian tanaman.Haris Gunawan menegaskan ,Bukit Pagoda memenuhi syarat untuk agrowisata yang dicanangkan pemerintah.
Prospek ini tentu kembali kepada persiapan serta perencanaan PT Asian Agri dalam menyikapinya.Bagaimanapun , areal perkebunan bukanlah kawasan yang seratur persen sama dengan objek wisata lainnya.Disana diperlukan pengamanan fisik serta perawatan tanaman dari beragam perusak.Apabila , agrowisata yang sangat terbuka kepada umum ditempuh tentunya fokus utama perusahaan perkelapasawitan ini tetap dinomorsatukan.(Posted )

MUSIC INDI NESIA 2009 COMPETITION


MUSIC INDI NESIA 2009 COMPETITION adalah sebuah kompitisi individual dari 3 instrument yaitu gitar, bass, drum yang diadakan oleh PT. Yamaha Musik Indonesia sebagai pengganti dari Asian Beat Band Competition yaitu kompetisi Band yang selama ini telah menjadi icon dari Yamaha Musik. Even ini diadakan pada bulan Januari - Februari 2009 untuk babak penyisihan dan Final Nasional pada bulan Maret 2009.
MUSIC INDI NESIA 2009 COMPETITION merupakan even kompetisi yang berbeda dengan kompetisi – kompetisi yang ada. Setiap peserta harus memainkan minus one sesuai katagori alat musik yang mereka mainkan yaitu Gitar, Drum, Bass. Maksudnya adalah dalam lagu minus one tersebut masing – masing peserta akan memainkan satu lagu dimana bagian bass (untuk katagori bass), bagian drum (untuk katagori drum), bagian Gitar (untuk katagori Gitar) akan dihilangkan, sehingga mereka diharuskan untuk mengisi bagian yang dihilangkan tersebut dengan style mereka sendiri. Dan lagu – lagu yang dimainkan adalah lagu – lagu baru yang tidak ada di pasar. Artinya para peserta dituntut untuk mempunyai kreatifitas sehingga membuat lagu tersebut menjadi lebih bagus saat mereka memainkan instrumen yang kosong tersebut.
Untuk tahun ini MUSIC INDI NESIA 2009 COMPETITION pendaftaran akan dibuka mulai bulan Desember, babak penyisihan dimulai pada bulan Januari – Februari 2008, Final Nasional Maret 2009. Area penyelenggaraan meliputi Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra, Sulawesi.

Khusus Sumatra dilakukan di Balai Raya Hotel Tiara Medan dan di Batam.Babak seleksi awal di Medan Jumat, 27 Pebruari 2009 dan finalnya Sabtu 28 Pebruari 2009.Babak seleksi dewan juri yang dipercayakan adalah Irwan Harahap (USU Medan) , Jenda Bangun dan Muchlis Abdullah (Unimed ), sedangkan babak finalnya adalah Ben M Pasaribu ( Unimed ) Jenda Bangun dan Irwan Harahap (USU).

Berlangsung dalam suasan ketat baik di tingkat junior dan senior.Tampak juga hadir sejumlah musisi handal seperti Oki Pendawa (bassist Session Band), Toto ( Drummer Session Band) , M Jamil dan Karnen.(Posted )