SWARA DELI
Minggu, 30 Desember 2012
Jumat, 28 Desember 2012
Pesta Danau Toba
Gubernur Sumatra Utara, Gatot Pujo Nugroho, meresmikan pembukaan Pesta Danau Toba 2012 di “pantai bebas” Parapat, Kabupaten Simalungun, Jumat (28/12).
“Pesta yang akan berlangsung dari 28 hingga 31 Desember 2012 tersebut merupakan pesta rakyat yang diharapkan bisa mendukung dan menggairahkan industri pariwisata untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke kawasan Danau Toba,” kata Gatot di Parapat, Jumat.
Menurut dia, peningkatan arus kunjungan wisatawan mancanegara maupun nusantara harus dipacu dengan perkembangan wisata, melalui penyelanggaraan Pesta Danau Toba (PDT) yang telah dijadikan sebagai agenda tetap pada tingkat nasional.
Dikatakannya, potensi danau yang terletak di bagian tengah provinsi Sumatra Utara itu menjadi kawasan strategis nasional, apalagi dengan diusulkannya sebagai lokasi Geopark (taman bumi) yang akan dikelola menjadi objek wisata andalan.
Melalui tema ‘Indonesia culture festival’, katanya, keunggulan tujuan wisata minat khusus perpaduan potensi alam dengan kekayaan budaya yang ada di danau vulkanik terluas di Asia Tenggara itu harus mampu dijadikan sebagai ikon pariwisata nasional, di samping sebagai kawasan ekonomi khusus kepariwisataan.
Karena, etalase Danau Toba tersebut, sangat layak dijadikan sebagai objek wisata yang sangat menarik, mengingat panorama alamnya yang indah dilengkapi kekayaan adat budaya yang unik dan spesifik.
Diakuinya, keterlambatan penyelenggaraan PDT 2013, berkait dengan pengalokasian anggaran, sehingga baru terealisasi pada Perobahan APBD (P-ABD) Provinsi Sumatra Utara 2012.
Namun, untuk pelaksanaan PDT 2012, Gatot berpesan agar dapat dijadikan sebagai media dan sarana sebagai salah satu upaya meningkatkan pendapatan daerah Sumatra Utara dari sektor pariwisata melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi rakyat di daerah wisata Danau Toba.
“Jadikan ‘event’ penyelengaraan PDT sebagai sarana dalam komitmen untuk memajukan Provinsi Sumatra Utara, lewat seni budaya tradisional yang dimiliki tujuh kawasan Kabupaten yang berdekatan,” katanya.(a)
“Pesta yang akan berlangsung dari 28 hingga 31 Desember 2012 tersebut merupakan pesta rakyat yang diharapkan bisa mendukung dan menggairahkan industri pariwisata untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke kawasan Danau Toba,” kata Gatot di Parapat, Jumat.
Menurut dia, peningkatan arus kunjungan wisatawan mancanegara maupun nusantara harus dipacu dengan perkembangan wisata, melalui penyelanggaraan Pesta Danau Toba (PDT) yang telah dijadikan sebagai agenda tetap pada tingkat nasional.
Dikatakannya, potensi danau yang terletak di bagian tengah provinsi Sumatra Utara itu menjadi kawasan strategis nasional, apalagi dengan diusulkannya sebagai lokasi Geopark (taman bumi) yang akan dikelola menjadi objek wisata andalan.
Melalui tema ‘Indonesia culture festival’, katanya, keunggulan tujuan wisata minat khusus perpaduan potensi alam dengan kekayaan budaya yang ada di danau vulkanik terluas di Asia Tenggara itu harus mampu dijadikan sebagai ikon pariwisata nasional, di samping sebagai kawasan ekonomi khusus kepariwisataan.
Karena, etalase Danau Toba tersebut, sangat layak dijadikan sebagai objek wisata yang sangat menarik, mengingat panorama alamnya yang indah dilengkapi kekayaan adat budaya yang unik dan spesifik.
Diakuinya, keterlambatan penyelenggaraan PDT 2013, berkait dengan pengalokasian anggaran, sehingga baru terealisasi pada Perobahan APBD (P-ABD) Provinsi Sumatra Utara 2012.
Namun, untuk pelaksanaan PDT 2012, Gatot berpesan agar dapat dijadikan sebagai media dan sarana sebagai salah satu upaya meningkatkan pendapatan daerah Sumatra Utara dari sektor pariwisata melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi rakyat di daerah wisata Danau Toba.
“Jadikan ‘event’ penyelengaraan PDT sebagai sarana dalam komitmen untuk memajukan Provinsi Sumatra Utara, lewat seni budaya tradisional yang dimiliki tujuh kawasan Kabupaten yang berdekatan,” katanya.(a)
Pencak, Gelang-gelang, Mulih-mulih, Mantera (Lagu ...
Karo Siadi: Pencak, Gelang-gelang, Mulih-mulih, Mantera (Lagu ...: Pencak, Gelang-gelang, Pencak, Mulih-mulih, Mantera (Lagu Karo 1971) Direkam di : Berastagi, Tanah Karo, North Sumatra Date : 30 D...
Senin, 17 Desember 2012
Rabu, 12 Desember 2012
Arabika Tiga Panah
Petani kopi memetik buah kopi Arabika di Kec Tiga Panah Kabupaten Karo, Sumut, Rabu (12/12). Harga kopi saat ini anjlok menjadi Rp 15 ribu akibat permintaan daya beli para eskportir kopi pada akhir tahun ini berkurang.(Dok)
Siapa pun yang Terpilih ...
Warga Sumut yang merantau ke Jakarta jumlahnya cukup banyak. Hampir semua jenis profesi ada, termasuk seniman dan wartawan. Mereka sering nongkrong hingga tengah malam. Soal pilgub Sumut pun jadi bahan obrolan.
Salah satu tokoh yang kerap nongkrong adalah Neta S Pane. Mantan wartawan yang kini Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) itu cerita, isu-isu aktual di Sumut yang biasanya menjadi materi obrolan saat nongkrong. Belakangan, soal pilgub Sumut yang kerap dibicarakan.Neta biasa bergabung dalam Komunitas Seniman Medan dan komunitas tokoh-tokoh asal Sumut yang berkiprah di ibukota. Tokoh yang bergabung pun berasal dari beragam profesi, termasuk kalangan pengusaha muda, salah satunya Surya Paloh, pemilik Media Group.
"Beberapa waktu lalu kita ngobrong di Jalan Sabang, di situ juga ada Bang Surya Paloh," ujar Neta di Jakarta, kemarin (12/12). Jalan Sabang merupakan kawasan wisata kuliner yang terletak di samping belakang Sarinah, Jakarta Pusat. Kawasan tersebut sangat ramai di setiap malan, hingga pagi.Neta cerita, dalam obrolan malam itu, mayoritas yang hadir berpendapat sama, bahwa pilgub Sumut kali ini kurang greget. Para kandidat dianggap kurang mumpuni. Siapa pun yang terpilih, menurut anak-anak perantauan itu, tidak akan mampu menggenjot pembangunan Sumut."Kita tak bisa berharap pembangunan di Sumut menjadi lebih baik. Tidak terseret kasus korupsi saja, kita sudah sangat bersyukur," ujar Neta, pria kelahiran Medan, 18 Agustus 1964 itu.Lebih jauh dia cerita, dulu setiap mereka kumpul-kumpul, kasus Syamsul Arifin yang terjerat korupsi, senantiasa menjadi bahan pembicaraan. Sebelum itu, kasus Abdillah dan Ramli, yang juga terseret kasus korupsi, juga selalu menjadi bahan omongan saat kumpul."Saat itu, kita sebagai anak-anak perantuan, sangat malu. Kami berharap hal seperti itu tak terulang lagi. Jangan sampai gubernur yang terpilih nanti tersangkut kasus korupsi masa lalu, atau pun masa depan (saat menjabat, red)," harap aktivis yang konsen menyorot kinerja kepolisian itu.Dia mengatakan, komunikasi antarsesama anak rantau asal Sumut di Jakarta, tak hanya lewat ajang nongkrong malam. Namun, juga lewat jejaring sosial, seperti facebook. Acara kumpul yang agak formal, kadang digelar."Biasanya Bang Izhary yang ambil inisiatif," ujar Neta. Yang dimaksud adalah Izharry Agusjaya Moenzir, wartawan senior yang juga penulis buku biografi tokoh-tokoh ternama. (j)
Selasa, 11 Desember 2012
Jokowi Jurkam Efendi Simbolon
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo siap menjadi juru kampanye bagi cagub-cawagub Sumatera Utara (Sumut) Efendi MS Simbolon dan Djumiran Abdi. Ini dilakukan karena Jokowi merasa punya hutang budi kepada Efendi."Dulu waktu saya masuk Jakarta, yang nganter saya masuk ke KPU itu Mas Efendi. Nanti kalau disuruh gantian saya juga mau. Apalagi kalau ada penugasan dari partai, saya siap datang," ujar Jokowi dalam konferensi pers Efendi MS Simbolon-Djumiran Abdi di kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selasa, (11/12). Hadir dalam konferensi pers tersebut Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.Menurut Jokowi kedatangannya dalam konpers ini bertujuan untuk saling memberi masukan mengenai bagaimana cara membangun sebuah positioning dan diferensiasi untuk mengemas produk sehingga bisa di terima di masyarakat."Strateginya sih mirip-mirip, tapi nanti akan dimodifikasi. Semua terserah mas Efendi dan Djumiran," lanjut Jokowi,Jokowi juga menyatakan bersedia menjadi juru kampanye pasangan itu asal ada penugasan dari partai.(ram)
Rabu, 05 Desember 2012
Laskar Hang Tuah Banggakan Amri Tambunan
Bupati Deli Serdang Amri Tambunan mengajak seluruh pengurus dan anggota Laskar Hang Tuah di daerah itu memperkokoh rasa kebersamaan dan kekeluargaan di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Laskar Hang Tuah yang lahir di tengah-tengah warga Suku Melayu, dikenal memegang teguh ajaran agama, adat istiadat, dan santun tentu dapat menjadi modal kekuatan untuk turut serta bersama elemen masyarakat lain mewujudkan percepatan pembangunan di daerah ini,” katanya, di Lubuk Paka, Selasa.
Amri menyatakan hal itu ketika menerima audiensi panitia pelantikan Dewan Pengurus Daerah Laskar Hang Tuah Kabupaten Deli Serdang yang diketuai Khalil Munawar.
Pihaknya menyatakan bangga dengan kehadiran Laskar Hang Tuah yang memiliki semangat kebersamaan dan siap untuk ikut membangun daerah ini. Diakuinya, memulai suatu pekerjaan itu sangat sulit atau dapat diibaratkan seperti mengayuh sepeda, tetapi setelah kayuhan berikutnya akan terasa ringan.
Diakuinya, pengalaman itu pernah dialaminya beserta segenap jajaram Pemkab Deli Serdang pada saat mulai menggerakkan percepatan pembangunan di Deli Serdang delapan tahun lalu.
Dikatakan Amri, pada awal masa kepemimpinanya banyak sektor pembangunan yang membutuhkan penanganan serius, seperti infrastruktur jalan, gedung sekolah, sarana kesehatan, dan rumah warga miskin tidak layak huni.
Namun tantangan pembangunan tersebut secara bertahap dapat diatasi dengan dukungan dari masyarakat dan sektor dunia usaha.
“Semangat kebersamaan yang sudah berjalan baik antara pemerintah dengan masyarakat dan dunia usaha di Deli Serdang yang sudah berjalan baik selama ini memang perlu terus dipertahankan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPD Laskar Hang Tuah Kabupaten Deli Serdang Khalil Munawar, mengakui, kinerja pembangunan di daerah itu yang direalisasikan melalui Gerakan Deli Serdang Membangun (GDSM) telah dirasakan oleh penduduk setempat.
“Kami merasa bangga dengan kinerja pembangunan di Deli Serdang di bawah kepemimpinan Pak Amri Tambunan,” tambahnya.
Karena itu, pihaknya mendukung Amri Tambunan ikut dalam bursa pemilihan gubernur Sumut tahun 2013.Pertemuan antara Amri Tambunan dengan jajaran pengurus Laskar Hang tuah turut didampingi para pejabat di lingkungan Pemkab Deli Serdang, di antaranya Asisten I Syafrullah, Kadis Pariwisata Rahmat Nasution, Kepala Badan Kesbang Hasbi Nasution, Kadis Infokom Neken Ketaren, dan Kabag Kemasyarakatan M Taher Siagian.(A)
“Laskar Hang Tuah yang lahir di tengah-tengah warga Suku Melayu, dikenal memegang teguh ajaran agama, adat istiadat, dan santun tentu dapat menjadi modal kekuatan untuk turut serta bersama elemen masyarakat lain mewujudkan percepatan pembangunan di daerah ini,” katanya, di Lubuk Paka, Selasa.
Amri menyatakan hal itu ketika menerima audiensi panitia pelantikan Dewan Pengurus Daerah Laskar Hang Tuah Kabupaten Deli Serdang yang diketuai Khalil Munawar.
Pihaknya menyatakan bangga dengan kehadiran Laskar Hang Tuah yang memiliki semangat kebersamaan dan siap untuk ikut membangun daerah ini. Diakuinya, memulai suatu pekerjaan itu sangat sulit atau dapat diibaratkan seperti mengayuh sepeda, tetapi setelah kayuhan berikutnya akan terasa ringan.
Diakuinya, pengalaman itu pernah dialaminya beserta segenap jajaram Pemkab Deli Serdang pada saat mulai menggerakkan percepatan pembangunan di Deli Serdang delapan tahun lalu.
Dikatakan Amri, pada awal masa kepemimpinanya banyak sektor pembangunan yang membutuhkan penanganan serius, seperti infrastruktur jalan, gedung sekolah, sarana kesehatan, dan rumah warga miskin tidak layak huni.
Namun tantangan pembangunan tersebut secara bertahap dapat diatasi dengan dukungan dari masyarakat dan sektor dunia usaha.
“Semangat kebersamaan yang sudah berjalan baik antara pemerintah dengan masyarakat dan dunia usaha di Deli Serdang yang sudah berjalan baik selama ini memang perlu terus dipertahankan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPD Laskar Hang Tuah Kabupaten Deli Serdang Khalil Munawar, mengakui, kinerja pembangunan di daerah itu yang direalisasikan melalui Gerakan Deli Serdang Membangun (GDSM) telah dirasakan oleh penduduk setempat.
“Kami merasa bangga dengan kinerja pembangunan di Deli Serdang di bawah kepemimpinan Pak Amri Tambunan,” tambahnya.
Karena itu, pihaknya mendukung Amri Tambunan ikut dalam bursa pemilihan gubernur Sumut tahun 2013.Pertemuan antara Amri Tambunan dengan jajaran pengurus Laskar Hang tuah turut didampingi para pejabat di lingkungan Pemkab Deli Serdang, di antaranya Asisten I Syafrullah, Kadis Pariwisata Rahmat Nasution, Kepala Badan Kesbang Hasbi Nasution, Kadis Infokom Neken Ketaren, dan Kabag Kemasyarakatan M Taher Siagian.(A)
Bandara Polonia Medan Dipindahkan ke Kuala Namu
Mulai
tahun depan, Bandara Polonia Medan dipindahkan ke Kuala Namu. Ini seiring akan
dioperasikannya bandara baru yang terletak di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera
Utara tersebut. PT Angkasa Pura II bakal terlebih dahulu melakukan shadow
operation atau operasional bayangan di Bandara Kuala Namu untuk menguji
kesiapan infrastruktur penerbangan itu.
”Shadow
operation akan dilakukan pada awal Januari 2013, tetapi sifatnya terbatas,”
kata Manajer Elektronik PT Angkasa Pura II Selamat Samiadji dalam keterangannya
kepada wartawan, kemarin. Pihaknya telah memasang berbagai peralatan dan
kelengkapan yang dibutuhkan dalam operasional bandara.
Misalnya pemasangan radar pemantau, alat simulasi,
menara pemancar, alat bantu cek poin, dan berbagai peralatan lain yang
dibutuhkan. Slamet menegaskan, kesiapan perangkat navigasi Bandara
Internasional Kuala Namu sudah mencapai 90 persen.
’’Semua
perangkat navigasi, seperti ATC, Tower Pemancar, V.O.R, dan radar sistem saat
ini sudah memasuki tahap shadow operation,’’ tuturnya. Operasional bayangan
ini, lanjut Slamet, adalah uji coba terhadap sistem navigasi yang akan
digunakan di bandara baru yang ada di Kuala Namu.
Dia
menjelaskan, infrastruktur dari sisi udara itu belum dioperasionalkan karena
masih dikoordinasikan lebih lanjut untuk mengetahui kekurangan-kekurangan apa
saja yang perlu dilengkapi lagi. ’’Untuk sebuah bandara, semua sistem harus di
cek satu per satu, karena ada tahapan prosedur yang harus dipenuhi,’’ katanya.
Pembangunan
proyek terminal Bandara Kuala Namu direncanakan selesai sebelum akhir Desember
ini dan siap dioperasikan Maret 2013. Pembangunan sarana fisik gedung terminal
sudah seluruhnya selesai dikerjakan. Saat ini sedang dilanjutkan penyempuranaan
fasilitas mekanikal dan elektrikal.’’Seluruh kursi di ruang tunggu terminal
juga sudah selesai dipasang,’’ kata Kepala Seksi Humas dan Umum Unit
Implementasi Proyek Bandara Kuala Namu PT Angkasa Pura II Wisnu Budi Setianto.
Terminal
penumpang Bandara Kuala Namu akan menerapkan konsep check in terbuka seperti
Bandara Changi di Singapura. Setiap calon penumpang akan check in terlebih dulu
baru melewati proses pemeriksaan x-ray.Penerapan konsep pelayanan tersebut
bertujuan untuk menambah kenyamanan bagi calon penumpang di bandara pengganti
Bandara Polonia Medan itu.
Gedung
terminal Bandara Kuala Namu memiliki luas 118.930 meter persegi dengan
kapasitas terminal maksimum sebanyal 8,1 juta orang per tahun. Apron seluas
200.000 meter persegi dengan daya tampung sebanyak 33 pesawat. Sementara daya
tampung Bandara Polonia hanya 11 pesawat.
Gudang
kargo Bandara Kuala Namu seluas 13.000 meter per segi dan area parkir seluas
50.820 meter persegi yang mampu menampung 407 unit taksi bandara, 55 unit bus
dan 908 unit mobil. Bandara baru ini diproyeksikan oleh pemerintah menjadi hub
penerbangan internasional kawasan regional Asia. (J)
Simalungun Hataran Tidak Direkom, Chairuman Diharap
Kehendak
masyarakat Simalungun yang menanti terbentuknya Kabupaten Simalungun Hataran,
hingga kini belum terwujud. Sudah ada 19 Rancangan Undang-Undang (RUU)
pembentukan 19 daerah otonom baru yang digarap Badan Legislasi (Baleg) DPR,
namun Simalungun Hataran tidak masuk di dalamnya.
Nah,
pergantian pucuk pimpinan Sumut pada Juni 2013 mendatang, diharapkan membuka
pintu bagi terwujudnya kabupaten yang ingin pisah dari Kabupaten Simalungun
itu. Cagub dari Partai Golkar, Chairuman Harahap, diharapkan langsung meneken
surat rekomendasi persetujuan Pemprov Sumut terhadap usulan pembentukan
Kabupaten Simalungun Hataran itu, begitu nantinya terpilih menjadi gubernur
Sumut.
Harapannya
ada di tangan Chairuman, lantaran dia yang dianggap paham proses perjuangan
pembentukan Kabupaten Simalungun Hataran itu. Ini lantaran Chairuman merupakan
mantan Komisi II DPR, sebagai komisi yang mengurusi soal pemekaran.
"Kita harapkan, begitu Pak
Chairuman nantinya terpilih, dan mudah-mudahan terpilih, maka PR (pekerjaan
rumah, red) dihari pertamanya menjadi gubernur adalah menandatangani surat
persetujuan pembentukan Kabupaten Simalungun Hataran untuk diteruskan ke
pemerintah pusat," ujar Ketua DPRD Simalungun, Binton Tindaon, saat
dihubungi,kemarin.
Dijelaskan, hambatan terbentuknya
Kabupaten Simalungun Hataran karena belum adanya rekomendsi dari Plt Gubernur
Sumut Gatot Pujo Nugroho. Bukan salah Gatot, tapi karena statusnya sebagai Plt
gubernur, tidak boleh meneken rekomendasi usulan pemekaran. "Rekomendasi
harus diteken gubernur definitif," ujar Binton.
Binton merupakan salah satu
tokoh yang terus mendorong terbentuknya calon kabupaten anyar itu. Pada 23
Februari 2012 silam, dia memimpin delegasi DPRD Simalungun menemui Ketua Komisi
II DPR Agun Gunanjar, mendesak agar Simalungun Hataran segera disahkan menjadi
kabupaten baru.
Dikatakan Binton, kepada
Chairuman juga sudah disampaikan kehendak tersebut dalam sebuah acara semintar
di Pematangsiantar pada 29 Nopember 2012. "Di situ kami sampaikan dan
beliau menyatakan siap jika itu memang kehendak masyarakat. Beliau juga
menyatakan, Simalungun Hataran memang layak menjadi daerah otonom," ujar
Tindon, politisi dari Partai Golkar itu.
Kesanggupan Chairuman memuluskan
aspirasi terbentuknya Kabupaten Simalungun Hataran itu, lanjut Binton, akan
dijadikan salah satu isu yang akan disampaikan ke masyarakat di masa kampanye
pilgub Sumut nanti. "Sebagai tim kampanye, kami berharap masyarakat
Simalungun juga memberikan dukungan ke pasangan Chairuman-Fadli Nurzal,"
cetus Tindon.
Bagaimana jika yang menang calon
lain? Tindon mengatakan, pihaknya harus optimistis. Namun, jika ternyata calon
lain yang menang, Tindon mengaku akan tetap mendesak agar gubernur Sumut yang
baru meneken rekomendasi persetujuan pembentukan Kabupaten Simalungun Hataran. (j)
Kamis, 29 November 2012
Pilgub Ajang Jualan Isu Etnis
Panggung
kampanye pilgub Sumut 2013 diprediksi bakal menjadi ajang umbar isu-isu etnis.
Isu-isu substansif seperti pendidikan, kesehatan, pertanian, nelayan, dan
hal-hal lain yang menyentuh langsung kebutuhan rakyat, diperkirakan bakal diabaikan.
Pengamat
politik Sabar Sitanggang menyebutkan, tanda-tanda para pasangan cagub-cawagub
bakal lebih banyak jualan isu etnis, sudah terlihat jelas sejak masa penetapan
cagub-cawagub. Dimana, komposisi etnisitas menjadi pertimbangan utama.
"Bisa
dilihat misalnya, cagub mengincar pasangan cawagub dari etinis Jawa. Ini karena
suara dari etnis Jawa sangat signifikan," ujar Sabar Sitanggang di
Jakarta, kemarin.
Lebih
lanjut, doktor sosiologi jebolan Universitas Indonesia (UI) itu mengatakan, para
cagub-cawagub akan menggarap isu etnis lantaran mayoritas masyarakat Sumut
masih tergolong masyarakat tradisional.
"Hanya
10 persen yang rasional. Selebihnya, 80 hingga 90 persen masih tradional, yang
hanya bisa didekati dengan isu-isu pinggiran, bukan substansial. Yang mayoritas
ini masih bicara etnisitas," terang dia.
Dikatakan,
penggarapan isu etinis itu tidaklah salah karena merupakan realitas sosial yang
harus dihadapi. Terlebih, lanjutnya, demokrasi juga selalu bicara tentang
keterwakilan. Namun, jika tidak
hati-hati, isu etnis yang sensitif ini bisa memicu konflik sosial.
Dia
menyarankan, meski isu etnis digarap,
isu substansial juga harus digeber saat kampanye nanti. Pasalnya, meski
warga rasional hanya sekitar 10 persen, namun mereka merupakan masyarakat
kritis, yang akan mengawal kepemimpinan Sumut ke depan. Jika buruk, masyarakat
kritis yang hanya sedikit ini yang akan teriak-teriak.
Sabar
menjelaskan, isu-isu substansial yang juga bisa menggaet simpati antara lain
isu pendidikan, kesehatan, pertanian, kehidupan nelayan, juga buruh.Isu
pendidikan antara lain menyangkut infrastruktur, seperti sekolah, dan
pendidikan gratis hingga tingkat SMU misalnya.
Pengobatan
gratis bagi warga, lanjut dia, juga harus ada cagub-cawagub yang berani menawarkan
saat kampanye nanti. "DKI dan Sumsel berani memberikan pengobatan gratis,
mengapa Sumut tak bisa?" cetus Sabar.
Isu
buruh juga sangat sensitif untuk diangkat, yang bisa menarik suara bagi
cagub-cawagub. Ini lantaran jumlah buruh di Sumut sangat besar. "lihat
saja rumah-rumah pekerja perkebunan, dari dulu sangat memprihatinkan. Ada nggak
calon yang berani menyentuh soal itu?" imbuhnya lagi.
Juga,
tidak ada satupun calon yang berani menjanjikan pemberian asuransi bagi
nelayan. Nelayan, yang jika kerja harus bertaruh nyawa di lautan dan
meninggalkan anak istri berhari-hari, pasti suka jika ada calon yang berani
menjanjikan pemberian asuransi bagi nelayan. "Dan nelayan di Sumut itu
banyak," pungkas Sabar. (j)
Cagub Diminta Dukung Pembentukan Provinsi Nias
Seluruh pasangan calon gubernur-wakil gubernur Sumatera Utara diminta menegaskan komitmennya mendukung penuh gagasan pembentukan Provinsi Nias.
Langkah
ini dinilai penting agar pulau terluar di wilayah Indonesia Barat in, dapat
lebih cepat mengejar ketertinggalan dari sejumlah daerah lain di
Indonesia.Demikian secara khusus dikemukakan Bupati Nias Barat, Adrianus
Aroziduhu Gulö, kemarin di Jakarta.
“Selain
harus benar-benar merealisasikan janji untuk memajukan Nias, para calon saya
pikir juga perlu mewujudnyatakan komitmennya mendukung secara penuh pemekaran
Nias menjadi sebuah provinsi,” katanya.
Gulo
yakin dengan dimekarkan, Nias nantinya dalam tempo beberapa tahun paling tidak
dapat jauh lebih maju dari yang sekarang.
Karena
selama ini, salah satu kendala adalah
jauhnya jarak dari ibukota provinsi, apalagi dari ibukota negara.
Sehingga kerap perhatian yang diberikan pemerintah pusat menjadi sulit
terlaksana. (j)
KA Ujicoba Medan-Kualanamu Dilempari
Ujicoba gerbong kereta api yang diproyeksikan akan digunakan sebagai transportasi alternatif dari Medan menuju Bandara Kualanamu, Kamis diwarnai aksi pelemparan batu oleh orang tidak dikenal (OTK).
Peristiwa itu terjadi, saat kereta api ujicoba itu melintas di kilometer 16, tepatnya di seputaran Desa Aras Kabu, Kabupaten Deliserdang.
Humas PT. KAI Divre I, Hasri menjelaskan, karena insiden yang tidak diinginkan itu, gerbong terakhir kereta api mengalami kerusakan. Dimana sejumlah kaca di bagian belakang gerbong terakhir pecah.
Untungnya, kata Hasri, gerbong tersebut tidak berpenumpang pada saat kejadian, sehingga tidak ada korban. "Tidak, ada korban. Karena semua penumpang yang ikut dalam ujicoba tidak ada yang menempati gerbong tersebut," aku Hasri yang dikonfirmasi wartawan via telepon selulernya.Diterangkannya mengenai ujicoba kereta api itu, pihaknya mengikutsertakan rekanan bisnis dan manajemen PT. KAI Divre I.
Pihak Manajemen dan rekanan ingin mengetahui jarak tempuh kereta api dari Medan-Kualanamu yang berjarak Atas kejadian ini, manajemen PT.KAI berencana membuat pengaduan kepihak kepolisian.
"Kita sudah koordinasi dengan Polsus (Polisi Khusus) kereta api dan mereka yang akan melanjutkan pengaduan kita ke kantor polisi yang berwenang di wilayah kejadian," tegasnya.
Laju kecepatan Kereta Api (KA) pengangkut penumpang menuju Bandara Kualanamu dari stasion Besar Medan belum maksimal. Ditargetkan KA tiba di Bandara Kualanamu 30 menit dari stasion Besar Medan.
"Lajunya belum sesuai yang diharapkan, maksimal lajunya 90-100 kilometer perjam, sehingga waktu tempuh sekitar 30 menit, penumpang dapat terhindar dari keterlambatan jadawal keberangkatan," demikian disampaikan Vice President Divre 1 Sumut-Aceh, PT Kereta Api Indonesia (KAI), M Nasir, saat ditemui baru selesai mengelar ujicoba kontruksi rel, di lokasi pembanguna Bandara Kualanamu, Kamis (29/11), sekitar pukul 15.30 wib.
Dijelaskan, dirinya belum dapat memastikan kapan jadwal penyelesaian pekerjan proyek pembangunan terminal serta sarana pendukung lainnya yang berada di lokasi Bandara Kualanamu. Namun, khusus untuk kontruksi lintasan kereta api atau rel telah selesai dikerjakan mencapai 100 persen. Bahkan kegiatan ujicoba telah tiga kali digelar.
Ujicoba kali ini, meliputi ujicoba kontruksi perlintasan KA, ujicoba ruang terbuka dan kecepatan, meski jarak tempuh dari stasiun pusat kota Medan menuju Bandara Kualanamu masih belum mencapai target 30 menit. Dalam uji coba kali ini KA hanya mampu mencapai kecepatan 70-80 kilometer per jam sehingga waktu tempuh KA sekitar 40-45 menit.
Disebutkanya hasil ujicoba yang ketiga kali ini, masih ditemukan kendala berupa di Wilayah Deliserdang, seperti di Bandar Klipah, Batang Kuis, dan Aras Kabu, yang diperkirakan baru selesai akhir tahun 2012 ini. Kemudian diujicoba ruang terbuka masih banyak ditemukan ranting-ranting pohon di sekitar perlintasan yang mengganggu kelancaran operasional kereta api.
Disebutkan, rombongan Vice President Divre 1 Sumut-Aceh, PT KAI menumpang lokomotif tenaga diesel dengan mengandeng enam gerbong, memboyong pihak perbankan. Disana, rombongan sempat mengabadikan suasana pembangunan terminal KA yang masih dalam proses pembangunan.
Direncanakan terminal KA berkafitas besar bahkan lebih besar dari stasion besar KA di Medan. "Kita perkirakan terminal KA ini mampu menampung ribuan penumpang," kata M Nasir mengakhiri. (j)
Peristiwa itu terjadi, saat kereta api ujicoba itu melintas di kilometer 16, tepatnya di seputaran Desa Aras Kabu, Kabupaten Deliserdang.
Humas PT. KAI Divre I, Hasri menjelaskan, karena insiden yang tidak diinginkan itu, gerbong terakhir kereta api mengalami kerusakan. Dimana sejumlah kaca di bagian belakang gerbong terakhir pecah.
Untungnya, kata Hasri, gerbong tersebut tidak berpenumpang pada saat kejadian, sehingga tidak ada korban. "Tidak, ada korban. Karena semua penumpang yang ikut dalam ujicoba tidak ada yang menempati gerbong tersebut," aku Hasri yang dikonfirmasi wartawan via telepon selulernya.Diterangkannya mengenai ujicoba kereta api itu, pihaknya mengikutsertakan rekanan bisnis dan manajemen PT. KAI Divre I.
Pihak Manajemen dan rekanan ingin mengetahui jarak tempuh kereta api dari Medan-Kualanamu yang berjarak Atas kejadian ini, manajemen PT.KAI berencana membuat pengaduan kepihak kepolisian.
"Kita sudah koordinasi dengan Polsus (Polisi Khusus) kereta api dan mereka yang akan melanjutkan pengaduan kita ke kantor polisi yang berwenang di wilayah kejadian," tegasnya.
Laju kecepatan Kereta Api (KA) pengangkut penumpang menuju Bandara Kualanamu dari stasion Besar Medan belum maksimal. Ditargetkan KA tiba di Bandara Kualanamu 30 menit dari stasion Besar Medan.
"Lajunya belum sesuai yang diharapkan, maksimal lajunya 90-100 kilometer perjam, sehingga waktu tempuh sekitar 30 menit, penumpang dapat terhindar dari keterlambatan jadawal keberangkatan," demikian disampaikan Vice President Divre 1 Sumut-Aceh, PT Kereta Api Indonesia (KAI), M Nasir, saat ditemui baru selesai mengelar ujicoba kontruksi rel, di lokasi pembanguna Bandara Kualanamu, Kamis (29/11), sekitar pukul 15.30 wib.
Dijelaskan, dirinya belum dapat memastikan kapan jadwal penyelesaian pekerjan proyek pembangunan terminal serta sarana pendukung lainnya yang berada di lokasi Bandara Kualanamu. Namun, khusus untuk kontruksi lintasan kereta api atau rel telah selesai dikerjakan mencapai 100 persen. Bahkan kegiatan ujicoba telah tiga kali digelar.
Ujicoba kali ini, meliputi ujicoba kontruksi perlintasan KA, ujicoba ruang terbuka dan kecepatan, meski jarak tempuh dari stasiun pusat kota Medan menuju Bandara Kualanamu masih belum mencapai target 30 menit. Dalam uji coba kali ini KA hanya mampu mencapai kecepatan 70-80 kilometer per jam sehingga waktu tempuh KA sekitar 40-45 menit.
Disebutkanya hasil ujicoba yang ketiga kali ini, masih ditemukan kendala berupa di Wilayah Deliserdang, seperti di Bandar Klipah, Batang Kuis, dan Aras Kabu, yang diperkirakan baru selesai akhir tahun 2012 ini. Kemudian diujicoba ruang terbuka masih banyak ditemukan ranting-ranting pohon di sekitar perlintasan yang mengganggu kelancaran operasional kereta api.
Disebutkan, rombongan Vice President Divre 1 Sumut-Aceh, PT KAI menumpang lokomotif tenaga diesel dengan mengandeng enam gerbong, memboyong pihak perbankan. Disana, rombongan sempat mengabadikan suasana pembangunan terminal KA yang masih dalam proses pembangunan.
Direncanakan terminal KA berkafitas besar bahkan lebih besar dari stasion besar KA di Medan. "Kita perkirakan terminal KA ini mampu menampung ribuan penumpang," kata M Nasir mengakhiri. (j)
Jalinsum Siantar - Medan
Sejumlah pelajar bergelantungan di pintu mobil dan
bagian atap angkutan kota tanpa mempedulikan keselamatan diri. Foto
direkam Kamis pukul 17.16 WIB di Jalinsum Siantar-Medan Km 4 Kota
Pematangsiantar, di dekat persimpangan menuju Nagori Karang Sari,
Simalungun. (A)
Realitas Globalisasi Dianjurkan "Manggadong"
Manggadong (makan umbi-umbian
sebelum makan nasi) yang telah menjadi tradisi leluhur dan sebagai kearifan
lokal masyarakat Tapanuli, ke depan dinilai perlu lebih dikembangkan menjadi
budaya nasional agar masyarakat tidak hanya tergantung pada nasi saja.
“Manggadong perlu dikembangkan
lagi, tidak hanya makan umbi-umbian saja terutama ubi jalar, tetapi kemudian
perlu diperkaya dengan makan ubi kayu, talas, jagung, pisang dan lainnya
sebelum mengkonsumsi nasi,” kata Guru Besar Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM)
Prof Tadjuddin Noer Effendi di Medan Kamis.
Menurut dia, memang secara
budaya, makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia adalah beras, namun
di beberapa daerah, makanan pokok masyarakat turun temurun adalah jagung, sagu,
ubi kayu dan ketela rambat.
Secara turun temurun
keanekaragaman pangan itu telah terbukti dapat membantu tegaknya ketahanan,
kedaualatan dan kemandirian pangan.
“Kedepan budaya warisan leluhur
itu perlu pertahankan agar kita dapat mempertahankan kedaulatan pangan yang
belakangan ini mulai rentan sebagai akibat globalisasi, diikuti merembesnya
budaya pangan yang tidak berbasis budaya pangan lokal,” katanya.
Menurut dia dewasa ini realitas
menunjukkan bahwa globalisasi, liberalisasi ekonomi dan pasar bebas telah
membuka peluang pasar nasional dan lokal untuk dibanjiri impor produk pangan
dari berbagai negara, dan dari tahun ketahun impor itu terus meningkat.
Implikasinya adalah
ketergantungan pada impor menjadi realitas yang sedang dihadapi saat ini.
Ketergantungan tidak hanya pada pengadaan makanan pokok beras, tetapi pada
bahan makanan lainnya, seperti kedelai, jagung dan daging.
Bahkan ketergantungan juga
terjadi pada bahan pangan seperti garam, bawang dan buah-buahan. Kalau ini
terus menerus berlangsung maka pada suatu saat dapat memunculkan situasi
kerentanan kedaulatan pangan.
Sebagai contoh pada bulan Juli
tahun 2012 harga kedelai meningkat tajam karena pasokan kedelai impor dari
Amerika Serikat berkurang akibat produksi kedelai merosot sebagai akibat musim
kering disana.
Kondisi ini mengindikasikan
bahwa ketergantungan pada bahan pangan impor mengakibatkan berkurangnya pasokan
dan mendorong terjadi kenaikan harga di pasar dalam negeri. Belajar dari
pengalaman itu maka sudah saatnya seluruh komponen bangsa perlu menyikapi
situasi kerentanan pangan itu.
“Ketergantungan bahan pangan
pada impor harus kita kurangi. Salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah
menegakkan kemandirian dan kedaulatan pangan dengan membangun budaya pangan
berbasis pengetahuan dan kearifan lokal yang telah eksis berabad-abad dalam
budaya bangsa Indonesia,” katanya.(a)
Langganan:
Postingan (Atom)