Ujicoba gerbong kereta api yang diproyeksikan akan digunakan sebagai transportasi alternatif dari Medan menuju Bandara Kualanamu, Kamis diwarnai aksi pelemparan batu oleh orang tidak dikenal (OTK).
Peristiwa itu terjadi, saat kereta api ujicoba itu melintas di kilometer 16, tepatnya di seputaran Desa Aras Kabu, Kabupaten Deliserdang.
Humas PT. KAI Divre I, Hasri menjelaskan, karena insiden yang tidak diinginkan itu, gerbong terakhir kereta api mengalami kerusakan. Dimana sejumlah kaca di bagian belakang gerbong terakhir pecah.
Untungnya, kata Hasri, gerbong tersebut tidak berpenumpang pada saat kejadian, sehingga tidak ada korban. "Tidak, ada korban. Karena semua penumpang yang ikut dalam ujicoba tidak ada yang menempati gerbong tersebut," aku Hasri yang dikonfirmasi wartawan via telepon selulernya.Diterangkannya mengenai ujicoba kereta api itu, pihaknya mengikutsertakan rekanan bisnis dan manajemen PT. KAI Divre I.
Pihak Manajemen dan rekanan ingin mengetahui jarak tempuh kereta api dari Medan-Kualanamu yang berjarak Atas kejadian ini, manajemen PT.KAI berencana membuat pengaduan kepihak kepolisian.
"Kita sudah koordinasi dengan Polsus (Polisi Khusus) kereta api dan mereka yang akan melanjutkan pengaduan kita ke kantor polisi yang berwenang di wilayah kejadian," tegasnya.
Laju kecepatan Kereta Api (KA) pengangkut penumpang menuju Bandara Kualanamu dari stasion Besar Medan belum maksimal. Ditargetkan KA tiba di Bandara Kualanamu 30 menit dari stasion Besar Medan.
"Lajunya belum sesuai yang diharapkan, maksimal lajunya 90-100 kilometer perjam, sehingga waktu tempuh sekitar 30 menit, penumpang dapat terhindar dari keterlambatan jadawal keberangkatan," demikian disampaikan Vice President Divre 1 Sumut-Aceh, PT Kereta Api Indonesia (KAI), M Nasir, saat ditemui baru selesai mengelar ujicoba kontruksi rel, di lokasi pembanguna Bandara Kualanamu, Kamis (29/11), sekitar pukul 15.30 wib.
Dijelaskan, dirinya belum dapat memastikan kapan jadwal penyelesaian pekerjan proyek pembangunan terminal serta sarana pendukung lainnya yang berada di lokasi Bandara Kualanamu. Namun, khusus untuk kontruksi lintasan kereta api atau rel telah selesai dikerjakan mencapai 100 persen. Bahkan kegiatan ujicoba telah tiga kali digelar.
Ujicoba kali ini, meliputi ujicoba kontruksi perlintasan KA, ujicoba ruang terbuka dan kecepatan, meski jarak tempuh dari stasiun pusat kota Medan menuju Bandara Kualanamu masih belum mencapai target 30 menit. Dalam uji coba kali ini KA hanya mampu mencapai kecepatan 70-80 kilometer per jam sehingga waktu tempuh KA sekitar 40-45 menit.
Disebutkanya hasil ujicoba yang ketiga kali ini, masih ditemukan kendala berupa di Wilayah Deliserdang, seperti di Bandar Klipah, Batang Kuis, dan Aras Kabu, yang diperkirakan baru selesai akhir tahun 2012 ini. Kemudian diujicoba ruang terbuka masih banyak ditemukan ranting-ranting pohon di sekitar perlintasan yang mengganggu kelancaran operasional kereta api.
Disebutkan, rombongan Vice President Divre 1 Sumut-Aceh, PT KAI menumpang lokomotif tenaga diesel dengan mengandeng enam gerbong, memboyong pihak perbankan. Disana, rombongan sempat mengabadikan suasana pembangunan terminal KA yang masih dalam proses pembangunan.
Direncanakan terminal KA berkafitas besar bahkan lebih besar dari stasion besar KA di Medan. "Kita perkirakan terminal KA ini mampu menampung ribuan penumpang," kata M Nasir mengakhiri. (j)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar