Ekspor sawit Indonesia semakin terancam karena Prancis gencar mengkampanyekan anti minyak sawit dengan mencantumkan tulisan seperti “Sans Huile De Palme” yang berarti “Tanpa Minyak Sawit” pada kemasan makanan yang diperjual-belikan.
“Semakin terancam karena negara itu juga sedang mengusulkan untuk menambah pajak minyak sawit yang digunakan untuk bahan makanan sebesar 300 Euro dari 98,74 Euro per ton,”kata Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI), Derom Bangun, di Medan, Jumat.
Derom terplih sebagai Ketua Umum DMSI periode 2012-2015 secara aklamasi oleh ketua/utusan delapan asosiasi mulai Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) hingga Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) dalam Rapat Angota DMSI yang digelar di Jakarta, 13 November 2012.
Sebelumnya Derom masih menjadi Wakil Ketua dan sempat menjadi Ketua Presidium Ketua Umum DMSI.
Prancis sebelumnya memerlukan 126.000 ton per tahun minyak sawit, minyak kelapa dan minyak inti sawit.
Boikot semua produk perancis di indonesia....
BalasHapus