Pengamat politik asal Mandailing
Natal (Madina), Ray Rangkuty, menilai, suasana politik pilgub Sumut 2013 sama
sekali tidak bergairah. Alasannya, lima pasangan cagub-cawagub yang sudah
mendaftar ke KPU Sumut merupakan wajah-wajah lama yang sudah diketahui track
record-nya oleh masyarakat.
"Pilgub Sumut kali ini
hanya lah rutinitas lima tahunan saja, tak ada yang istimewa, tidak ada
gairah," ujar Ray Rangkutydi Jakarta, kemarin. Setidaknya, Ray sebagai
putra Sumut yang lama berkiprah di Jakarta, tidak merasakan ada sesuatu yang
"ngeh" untuk dibicarakan dengan sesama putra Sumut yang berdomisili
di ibukota.
"Sama sekali tidak ada
gregetnya," imbuh mantan Koordinator Komite Independen Pemantau Pemilihan
(KIPP) dan Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (Lima) itu.
Mengapa tidak bergairah? Ray
merasa, lima pasangan cagub-cawagub itu tidak ada satu pun yang bisa diharapkan
membuat perubahan di Sumut. Dia membandingkan dengan pilgub DKI, yang langsung
menyedot perhatian publik begitu muncul Joko Widodo. "Pilgub DKI sangat
bergairah karena Jokowi dianggap mewakili perubahan. Kalau di pilgub Sumut,
tidak ada harapan perubahan," cetusnya.
Dibandingkan pilugub Jawa Barat
yang sama-sama digelar 2013, kata Ray, pilgub Sumut juga kalah jauh. "Di
Jabar ada wajah-wajah baru. Ada Teten Masduki, ada Rieke Dyah Pitaloka, yang
membawa harapan adanya perubahan," kata Ray.
Karenanya, aktivis antikorupsi
itu menilai, pilgub Sumut hanyalah rutinitas lima tahunan belaka. "Akan
biasa-biasa saja, untuk urusan rutin lima tahunan saja," ucapnya enteng.
Meski demikian, dia mengakui,
karena tidak ada yang menonjol, maka pertarungan pilgub Sumut akan ketat.
Masing-masing pasangan, menurut dia, sudah punya basis dukungan yang jelas.
Namun, dukungan yang terbentuk bukan lantaran dipengaruhi oleh visi, misi, atau
pun program yang diusung.
"Tapi lebih dipengaruhi
faktor suku dan agama. Itu faktor yang sangat menentukan karena faktanya,
masyarakat Sumut tidak pernah membicarakan mengenai isu-isu yang dibawa
masing-masing calon," paparnya.
Dia yakin, pilgub akan
berlangsung dua putaran. "Karena pemilih tersebar, perkiraan saya dua
putaran," pungkasnya. (j)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar